Kota Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Ciri-Ciri. Pengertian Kota – Siapa yang tak mengenal kota atau sebuah wilayah yang di mana banyak orang yang mengidam-idamkan untuk di wilayah tersebut, mungkin kita salah satunya. Salah satu penyebab banyaknya orang yang ingin tinggal di wilayah perkotaan adalah peluang untuk melanjutkan karir lebih
Pengertian kualitas dan kuantitas penduduk serta faktor yang mempengaruhinya akan dibahas lengkap pada materi pelajaran Geografi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Antroposfer Dan Aspek Kependudukan yang akan di bahas didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain 1. Definisi kualitas penduduk. 2. Definisi kuantitas penduduk. 3. Faktor yang memengaruhi kualitas dan kuantitas penduduk. 4. 3 cara memperoleh data demografi. Pengertian kualitas penduduk Arti kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan penduduk untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk adalah antara lain seperti pendapatan, pendidikan dan kesehatan. Berikut penjelasannya lengkap dan detailnya. 3 faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk 1. Pendapatan Semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula taraf hidup suatu bangsa. Untuk mengetahui pendapatan masyarakat dalam suatu Negara, dapat ditunjukan dengan tingkat pendapatan perkapita. Rumus pendapatan perkapita Adapun pendapatan perkapita dapat dihitung dengan berdasarkan menggunakan rumus yang antara lain sebagai berikut PT = GNP P Keterangan PT = Pendapatan Perkapita GNP = Pendapatan Negara selama 1 tahun P = Jumlah penduduk Negara 2. Pendidikan Arti penting pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penduduk dalam rangka mendukung pembangunan bangsa. Kualitas pendidikan dapat dilihat dalam seberapa besar angka melek huruf, anak putus sekolah, penduduk berpendidikan rendah dan lain sebagainya. 3. Kesehatan Kesehatan adalah salah satu faktor penting dalam menilai kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari tingkat kematian bayi dan angka harapan hidup. Pengertian kuantitas penduduk Arti kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah tertentu. Untuk mengetahui kuantitas penduduk memerlukan data kondisi aktual penduduk yang disebut data demografi. Baca ini Pengertian Antroposfer Dan Demografi Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristiknya yang merupakan data pokok yang amat diperlukan untuk perencanaan pembangunan di segala bidang. Perolehan data demografi dapat melalui tiga cara yakni antara lain sebagai berikut 3 cara memperoleh data demografi 1. Sensus penduduk Sensus penduduk adalah keseluruhan dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk disuatu negara pada periode tertentu. Baca ini Pengertian, Tujuan Sensus Penduduk Serta Ciri-Ciri Dan Manfaatnya 2. Survei penduduk Survei penduduk adalah pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah. Pencacahan ini tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah tersebut. Baca ini Pengertian Survei Penduduk Dan Perbedaannya Dengan Sensus Penduduk 3. Registrasi penduduk Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa, yakni seperti peristiwa lahir dan mati serta segala kegiatan yang merubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Kejadian tersebut meliputi perkawinan, perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk. Pelaksanaan registrasi berlangsung secara terus-menerus mengikuti kejadian. Pencatatan dilakukan oleh beberapa badan atau lembaga pemerintahan yang berbeda. Misalnya kelahiran dan kematian dicatat oleh kantor pencatatan sipil dan kelurahan, perkawinan dan perceraian di catat oleh Departemen Agama dan Kantor Pencatatan Sipil. Demikian pembahasan mengenai pengertian kualitas dan kuantitas penduduk serta faktor yang mempengaruhinya.
Kualitaspenduduk berhubungan dengan kemampuan penduduk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Terdapat tiga faktor pembentuk kualitas penduduk yang baik, berikut penjelasannya: Tingkat pendapatan penduduk. Tingkat pendapatan penduduk dapat diukur dari besarnya pendapatan Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang Materi IPS SMP Kelas 8 Kualitas Penduduk meliputi Pengertian, Indikator, dan hal yang mempengaruhi Kualitas Penduduk Peta Konsep Jumlah dan Pertumbuhan, Komposisi, serta Persebaran dan Migrasi Penduduk Pengertian Kualitas Penduduk Kualitas Penduduk adalah mutu kondisi penduduk dalam aspek fisik maupun non fisik yang dibarengi dengan tingkat ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya dan berkepribadian. Kualitas penduduk juga dapat dimaknai dengan taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Apakah yang dimaksud dengan istilah kualitas penduduk secara lebih mendalam? Pengertian kualitas penduduk sangat terkait dengan kemampuan penduduk untuk dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, guna memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Indikator Kualitas Penduduk Indikator kualitas atau mutu dari sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa aspek seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kesehatan. Kualitas penduduk dipengaruhi oleh tingkat kesehatan. Indikator tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari angka kematian dan angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menggambarkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah, sedangkan angka harapan hidup yang tinggi menggambarkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Tingkat kesehatan penduduk di suatu negara atau daerah juga tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Secara umum, semakin tinggi pendapatan penduduk, berarti pengeluaran untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi pula. Penduduk yang berpendapatan tinggi akan dapat menikmati makanan yang berkualitas dan memenuhi standar kesehatan. Sementara penduduk yang perbendidikan tinggi diharapkan memiliki produktivitas yang tinggi pula jika dibandingkan dengan penduduk yang berpendidikan rendah. Masalah kualitas penduduk dapat juga dilihat dari tingkat kemakmurannya. Walaupun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Lebih dari 37 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan menurut standar yang ditetapkan PBB. Angka kemiskinan Indonesia sampai saat ini masih berada di atas 10%. Untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi menjadi tanggungjawab seluruh bangsa Indonesia. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas penduduk adalah tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan. Tingkat pendidikan merupakan potensi sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan adalah modal dasar dalam mengembangkan kemampuan intelektual kita. Kita akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik kita dengan pendidikan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan kita dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dengan mengembangkan berbagai bentuk kreativitas. Sementara tingkat kesehatan suatu masyarakat mencerminkan kesejahteraan suatu negara. Kesehatan adalah harta yang tidak ternilai dan merupakan modal yang sangat berharga bagi kita untuk memulai dan melakukan segala aktivitas. Ada sebuah pepatah yang sering kita dengar “men sana in corpore sano” yang jika diterjemahkan secara bebas mengandung makna "di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Sedangkan pendapatan yang tinggi akan sangat mempengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat di suatu negara. Ketiga indikator tersebut tentu saja saling mempengaruhi satu sama lain. Bagaimana dengan kualitas penduduk di sekelilingmu? kita dapat melihatnya dengan melihat dan mencermati data di kantor kelurahan atau kecamatan setempat. Data-data kesehatan, pendidikan, dan tingkat pendapatan dapat kita temukan di kantor tersebut. Tingkat pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan, tingkat buta huruf masyarakat, dan tingkat kesejahteraan berdasarkan rata-rata penghasilan masyarakat juga bisa kita temukan. Bagaimana peranan penduduk Indonesia dalam pembangunan ekonomi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu memahami kualitas penduduk di Indonesia. Jika kualitas penduduk di Indonesia tinggi, maka hal itu akan dapat dijadikan modal dasar pembangunan, jika tidak, akan menjadi beban dan masalah dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang ekonomi. Bagaimana caranya untuk dapat meningkatkan kualitas penduduk di Indonesia? Tentu jawabnya, mulai sekarang kita harus belajar dengan lebih baik, agar di masa depan kita dapat menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, sehingga dapat dijadikan modal dasar dalam pembangunan Indonesia. Rangkuman tentang pengertian kualitas penduduk Kualitas penduduk merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Besarnya jumlah penduduk belum tentu berhasil membawa kemajuan. Akan tetapi, penduduk yang berkualitas pasti akan dapat membawa kemajuan bangsa dan negara. Oleh sebab itu kita harus selalu berusaha untuk menjadi penduduk yang berkualitas. Caranya bagaimana? Belajar giat di sekolah dan di luar sekolah merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kualitas diri. Tentu saja belajar tidak hanya mata pelajaran di sekolah, akan tetapi juga belajar kepemimpinan, belajar berwirausaha, belajar budaya di masyarakat, dan sebagainya. Dengan demikian, kita sudah berperan serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendudukdi negara Indonesia yang kita cintai ini. Sumber Demikian artikel tentang Kualitas Penduduk meliputi Pengertian, Indikator, dan hal yang mempengaruhi Kualitas Penduduk. Semoga bermanfaat...
Sidoarjo dan Surabaya. Jumlah penduduk di wilayah DAS Brantas ± 14 juta jiwa (40%), dimana sebagian besar bergantung pada sumber daya air yang merupakan maupun bukan parameter kualitas perairan. Dengan demikian, penggunaan bentos sebagai indikator akan mempermudah dalam penafsiran tentang keadaan lingkungan perairan (Fachrul, 2012).
Pertumbuhan penduduk di suatu negara dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu mobilitas, mortalitas dan fertilitas penduduk. Peranan mobilitas penduduk terhadap laju pertumbuhan penduduk antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya berbeda-beda. Istilah mobiltas penduduk diartikan menjadi gerak penduduk seperti yang dinyatakan oleh Mantra 198515 "Mobilitas penduduk yaitu semua gerak penduduk dalam waktu tertentu dan batas wilayah administrasi tertentu seperti batas propinsi, kabupaten, kecamatan dan sebagainya". Sedangkan menurut Sumaatmadja 1981147, bahwa Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya, baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Tingkah laku manusia dalam bentuk perpindahan tadi, erat hubungannya dengan faktor-faktor geografi pada ruang yang bersangkutan. Faktor-faktor terseut meliputi faktor fisis dan non fisis. Bentuk permukaan bumi, keadaan cuaca disuatu wilayah merupakan faktor fisis yang dapat mempengaruhi gerak berpindah yang dilakukan manusia. Alat transportasi, kegiatan ekonomi, biaya trasportasi, kondisi jalan, dan kondisi sosial budaya setempat merupakan faktor non fisis yang mendorong manusia untuk pindah dari tempat asalnya Perbedaan keadaan yang ada ditiap wilayah yang ada di bumi ini mengakibatkan adanya perbedaan lingkungan yang di butuhkan terhadap kebutuhan makhluk hidup didalamnya. Perbedaan lingkungan yang dibutuhkan tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatu daerah dengan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya kebutuhan ekonomi manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada pada wilayah tersebut. Penduduk yang tinggal pada suatu daerah yang lingkungannya rendah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK DARI PEDESAAN KE PERKOTAANYuzrizal WirmansyahYuzrizal18001 belakangPertumbuhan penduduk di suatu negara dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitumobilitas, mortalitas dan fertilitas penduduk. Peranan mobilitas penduduk terhadap lajupertumbuhan penduduk antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya mobiltas penduduk diartikan menjadi gerak penduduk seperti yang dinyatakan olehMantra 198515 “Mobilitas penduduk yaitu semua gerak penduduk dalam waktu tertentu danbatas wilayah administrasi tertentu seperti batas propinsi, kabupaten, kecamatan dansebagainya”. Sedangkan menurut Sumaatmadja 1981147, bahwaPergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya, baik untuk memenuhi kebutuhanekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Tingkah laku manusia dalam bentukperpindahan tadi, erat hubungannya dengan faktor-faktor geografi pada ruang yangbersangkutan. Faktor-faktor terseut meliputi faktor fisis dan non fisis. Bentuk permukaan bumi,keadaan cuaca disuatu wilayah merupakan faktor fisis yang dapat mempengaruhi gerakberpindah yang dilakukan manusia. Alat transportasi, kegiatan ekonomi, biaya trasportasi,kondisi jalan, dan kondisi sosial budaya setempat merupakan faktor non fisis yang mendorongmanusia untuk pindah dari tempat asalnya Perbedaan keadaan yang ada ditiap wilayah yang ada di bumi ini mengakibatkan adanyaperbedaan lingkungan yang di butuhkan terhadap kebutuhan makhluk hidup lingkungan yang dibutuhkan tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatudaerah dengan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya kebutuhan ekonomimanusia dan makhluk hidup lainnya yang ada pada wilayah tersebut. Penduduk yang tinggalpada suatu daerah yang lingkungannya rendah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja di daerah lain yang lebih memiliki lingkungan yang mendukung ataupun bisapindah secara permanen. Dapat di katakan karena keadaan suatu daerah dapat menyebabkan adanya mobilitaspenduduk atau perpindahan penduduk. Mobilitas penduduk terjadi karena adanya berbagai faktorpendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong menyebabkan seseorang dapat memiliki niatuntuk pergi dari daerah asalnya, sedangkan faktor penarik menyebabkan seseorang memilikikeinginan pergi atau pindah ke daerah tujuan dan meninggalkan daerah asalnya. Mobilitas penduduk digolongkan menjadi dua, yaitu mobilitas non permanen danpermanen. Mobilitas non permanen merupakan pergerakan penduduk yang menetap di suatudaerah beberapa kurun waktu tanpa adanya niat untuk bertempat tinggal atau menetap di daerahtersebut. Mobilitas ini hanya sementara dan banyak dilakukan oleh mahasiswa atau pekerjalainnya. Mobilitas permanen terjadi karena adanya keinginan pelaku mobilitas untukmeninggalkan asal daerahnya dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di daerah permanen biasanya disebabkan karena mempunyai keinginan untuk mencari daerahyang baru dan adanya bencana alam yang melanda. Bila karena dilandanya suatu bencana alammereka mau tidak mau harus melakukan mobilitas penduduk kedaerah yang lebih baik dan para korban terdampak bencana alam gunung meletus, mereka harus melakukanmobilitas ketempat yang lebih aman hingga tidak tahu kapannya. Setelah bencana alam gunungmeletus sudah mereda mereka harus menentukan akan menetap di daerah barunya atau kembalike daerah asalnya dan membangun kembali daerah tersebut karena dampak dari bencana alamgunung meletus tersebut. Alasan sesorang melakukan mobilitas pada jaman sekarang ini salah satunya adalahkarena untuk melakukan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Pembangunan daerah yang tidakmerata disuatu daerah dan daerah lainnya menyebabkan adanya ketimpangan antar ini terjadi antara wilayah pedesaan dan perkotaan yang dimana di wilayahperkotaan perekonomian lebih berkembang dibandingkan di pedesaan. Pada umumnya pendudukpedesaan merasa pendapatan yang ada di desa rendah terutama dari sektor pertanian, sehinggamereka pergi ke perkotaan untuk bekerja dengan harapan memperoleh pendapatan yang lebihtinggi. Seseorang melakukan mobilitas penduduk juga bisa didasarkan oleh faktor pendidikankarena tidak meratanya sektor pendidikan yang di Indonesia terutama pada perkuliahan mereka harus melakukan mobilitas penduduk secara permanen atau non permanen. Akan tetapi lebihbanyak mahasiswa yang melakukan merantau untuk mencari pendidikan yang lebih baik, banyakyang merasa nyaman dengan daerah perkuliahan tersebut dibandingkan daerah asalnya, danberpikir lebih banyak sumber daya yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengansetelahnya lulus dari jenjang perkuliahan mereka akan memilih untuk menetap permanen didaerah perkuliahan tersebut atau kembali kedaerah asalnya untuk bekerja didaerah asalnya. Tidaksedikit yang lebih memilih menetap di daerah perantauannya tersebut karena adanya faktordorongan dan sudah terbiasanya dengan sosial/budaya yang ada di daerah perantauannyatersebut. Ada juga yang berpikir lebih dihargainya hasil pendidikan tersebut di daeeahperantauannya daripada di daerah asalnya. Mantra 2012179 menerangkan, mobilitas penduduk secara umum terjadi karenaterdapat perbedaan nilai faedah antar daerah. Keputusan untuk melakukan mobilitas secara teoridipengruhi oleh teori kebutuhan dan stres need and stres. Ketika kebutuhan hidup penduduksemakin meningkat dan tidak dapat terpenuhi, hal ini mengakibatkan penduduk mengalami tingkat stres tersebut dapat teratasi maka tidak ada dorongan untuk melakukan tingkat stres tidak dapat teratasi oleh seorang penduduk, maka penduduk tersebut akanmulai berpikir untuk pindah ke daerah lain dimana kebutuhannya dapat terpenuhi. Dengan kata lain, seseorang akan melakukan perpindahan dari daerah yang memiliki nilaikebutuhannya lebih rendah kedaerah yang dapat memenuhi kebutuhannya tersebut . Mobilitaspenduduk secara permanen yang mengarah ke daerah perkotaan dalam skala yang besar dapatmengakibatkan pertumbuhan penduduk di kota meningkat secara drastis sehingga menyebabkankawasan perkotaan tersebut menjadi padat dan rawan konflik. Penduduk yang tidak memilikikompetensi yang lebih untuk bersaing akan menyebabkan banyak pengangguran di kota karenakalah bersaing. Masalah lain yang ada di desa adalah sedikitnya masyarakat yang berupayamembangun desanya dan lebih memilih merantau ke kota, sehingga desa menjadi penghambatuntuk desanya berkembang. KAJIAN PUSTAKAPengertian Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di wilayah tersebut sangat beraneka ragam akan tetapi umumnya karena alasan ekonomi. Perbedaankarakteristik sumber daya yang dimiliki oleh berbagai wilayah di Indonesia mendorongpenduduk untuk melakukan mobilitas penduduk. Pergerakan tersebut mencakup pula pergerakansumber daya yang tersedia. Mobilitas penduduk merupakan suatu pergerakan atau perpindahan secara horizontal darisatu wilayah ke wilayah lainnya dengan faktor pendorong, faktor penarik dan dalam bentuk yangberbeda-beda. Ada yang didorong oleh faktor fisis misalnya karena adanya bencana alam, adafaktor non fisis misalnya ekonomi dan pendidikan. Bentuknya ada yang bersifat sementara adajuga yang bersifat permanen atau selamanya. Sedangkan mobilitas vertikal mengandungpengertian perubahan status atau kedudukan sesorang dalam antara mobilitas penduduk yang bersifat permanen dengan mobilitas pendudukyang bersifat sementara terletak pada ada atau tidaknya niatan untuk menetap di suatu wilayahyang dituju. Apabila sesorang yang pergi ke daerah lain tetapi sejak semula sudah bermaksudkembali ke daerah asal, maka perpindahan tersebut hanya bersifat sementara. Hal inisebagaimana dikemukakan oleh Pardoko 198610 bahwaMigrasi adalah perpindahan tempat tinggal seseorang dari satu tempat ke tempat lain danbiasanya ada di luar batas administrasi, karena itu biasanya tinggal di tempat yang baru,maka migrasi itu disebut migrasi permanen. Istilah ini dipakai untuk membedakanperpindahan seseorang ke suatu tempat yang sifatnya sementara, dan pada suatu saattertentu pulang untuk beberapa waktu ke tempat tinggal yang tetap. Migrasi ini disebutmigrasi sirkuler dan bersifat Daldjoeni 1981121 mengemukakan ada tiga bentuk mobilitas penduduk,yaitu sebagai berikut- Mobilitas fisik moilitas geografis, yaitu berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke Mobilitas sosial, dimana mereka yang bersangkutan berganti statusatau Mobilitas psikis, mereka yangbersangkutan mengalami perubahan sikap yang disertai tentunyadengan goncangan jiwa. Bentuk Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk memiliki dua sifat yaitu, ada yang bersifat sementara dan ada pulayang bersifat permanen. Mobilitas penduduk yang sifatnya sementara disebut mobilitaspenduduk non permanen. Pada dasarnya penduduk yang melakukan mobilitas dari wailayah satuke wilayah lainnya memiliki tujuan untuk menetap di wilayah yang akan di datanginya. Adasaatnya mereka untuk berpindah sementara waktu baik dalam waktu harian, mingguan, bulanan,atau mungkin lebih lama lagi. Mobilitas penduduk semacam ini disebut mobilitas penduduk nonpermanen. Berdasarkan lamanya waktu di tempat tujuan mobilitas penduduk non permanendibedakan menjadi komutasi dan sirkulasi. 1. Komutasi Komutasi adalah perpindahan penduduk yang sifatnya sementara dan pada hari yang mobilitas penduduk ini dikenal juga dengan istilah nglaju atau biasa dikenal pergi-pulang. Orang yang melakukan komutasi disebut komuter atau penglaju. Biasanya pada pagi haribanyak penduduk yang tinggal di daerah pinggiran kota melakukan mobilitas ke pusat kota untukbekerja. Pada sore atau malam hari, penduduk tersebut akan pulang kedaerah asalnya. Padamobilitas komutasi tanpa menginap di daerah yang dituju atau dengan kata lain waktu yangdigunakan kurang dari 24 jam. Pagi hari mereka berangkat ke daerah yang dituju dan pada soreatau malam hari, mereka pulang kembali ke rumah atau daerah masing-masing. Contohnya parapenduduk daerah Bogor yang memiliki pekerjaan di daerah Jakarta, mereka akan melakukankepergian pada pagi hari untuk melakukan pekerjaan dan akan kembali lagi ke daerah Bogorpada malam hari untuk kembali kerumahnya. Dengan adanya sektor ekonomi untuk memenuhikebutuhannya mereka melakukan hal tersebut. 2. Sirkulasi Sirkulasi adalah mobilitas penduduk sementara ada juga yang melakukannya dengan cara menginap di tempattujuan atau sering disebut mobilitas non permanen musiman. Orang yang melakukan sirkulasi disebut sirkuler. Waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi berbeda-beda seusai individu tersebut akan menghabiskan berapa lama,ada yang hanya beberapa hari, dan ada yang memakan waktu lama. Mereka tidak pulang pada hari yang samatetapi harus menginap di suatu tempat . Hal ini dilakukan umumnya karena jarak untuk pulang ke daerah asalnyaterhitung jauh dan bisa juga untuk menghemat biaya perjalanan dan sejumlah alasan lainnya. Banyak pendudukdesa yang bekerja di kota tidak kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudianakan kembali ke desanya tersebut. Salah satu contohnya seorang mahasiswa Universitas Padjajaran yangmemiliki daerah asal di Kota Bandung, mereka memiliki rumah di Daerah Bandung dan memiliki Kostan juga didaerah Jatinangor. Mahasiswa tersebut akan sesekali pulang ke rumahnya yang berada di daerah Bandungtersebut. Mereka melakukan Mobilitasi Sirkulasi tersebut dengan maksud untuk mengurangi biaya yangdikeluarkan apalagi melakukan pulang - pergi. Mereka juga melakukan hal tersebut untuk memenuhi pada faktorPendidikan yaitu menjadi seorang mahasiswa. 3. Migrasi Penduduk Migrasi Penduduk dapat dibedakan menjadi migrasi internal dan internasional. Migrasi internal adalah sebuahperpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam cangkup satu negara. Migrasi internasionaladalah perpindahan penduduk antar negara. Migrasi internal yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan menjadiurbanisasi dan transmigrasia. Urbanisasi atau Migrasi Penduduk pedesaan menujur perkotaanUrbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Urbanisasi terjadi ketika adanya ketimpanganpembangunan antara desa dengan kota. Akibatnya penduduk desa banyak yang tertarik untuk pindah ke kotadengan sejumlah fasilitas yang ditawarkannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai bentukinteraksi kota dan desa urbanisasi dipengaruhi oleh dua faktor utama. Urbanisasi dapat terjadi karena adanya duafaktor utama yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. b. Transmigrasi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurangpadat. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi adalah sebuah bentuk migrasikhas yang ada di IndonesiaDi Indonesia saat ini dikenal dalam lima jenis transmigrasi yaitu 1. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang seluruh bianyanya ditanggung oleh pemerintahpusat2. Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung sendiri oleh pelaku3. Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerahasalnya dan pemerintah daerah tujuan 4. Transmigrasi lokal adalah transmigrasi yang dilakukan dalam provinsi yang sama5. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat yangberada dalam satu desa tersebut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas PendudukPada dasarnya ada dua pengelompokkan faktor-faktor yang menyebabkan seseorangmelakukan mobilitas, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Hal ini sebagaimanadikemukakan oleh Munir 1981119-120 sebagai berikutFaktor-faktor pendorong yaitu1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barang-barangtertentu yang ahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan Menyempitnya lapangan kerja di tempat asal akibat masuknya teknologi yang Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah Adanya ketidak cocokan lagi dengan adat dan budaya di tempat Alasan pekerjaan dan perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan Bencana alam baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau adanyawabah penarik yaitu1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapanganpekerjaan yang Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang membuat menjadi menyenangkan misalnyaiklim, sekolah dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan Tarikan dari orang yang diharapkan jadi tempat Adanya kegiatan-kegiatan di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagaidaya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil. Dari pendapat di atas faktor pendorong cenderung berasal dari daerah asal, sedangkanfaktor penarik cenderung berasal dari daerah yang akan dituju. Faktor-faktor yang berhubungandengan daerah asal yang secara langsung maupun tidak langsung turut menyebabkan gerakpenduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, di antaranya sebagaimana akan dijelaskan dibawah ekonomi, mobilitas penduduk di antaranya terjadi karena ketimpanganpembangunan dan ketidakmerataan barbagai fasilitas sosial ekonomi antara satu wilayah denganwilayah lainnya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Todaro yang dikutip oleh Mantra198518 bahwa “motif utama seseorang melakukan migrasi adalah ekonomi”. Dalam faktorekonomi ini penduduk melakukan mobilitas penduduk karena merasa tidak puasnya sumber dayayang ada dan mencari daerah yang baru agar dapat memenuhi sumber daya tersebut. Padadasarnya manusia di dunia ini membutuhkan kehidupan yang layak yang berasal dari ekonomiuntuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Para tulang keluarga rela untuk pergi ke daerah yangjauh karena berfikir dapat memenuhi kebutuhannya dengan banyaknya lapangan kerja yangtersedia di daerah tertentu, tanpa memikirkan hal negatif yang ada di daerah yang akan pendidikan, keterkaitan antara faktor pendidikan dengan migrasi secara umumdikemukakan oleh Lee 19849 bahwa Volume migrasi di dalam suatu wilayah tertentu berkembang sesuai dengan tingkatperkembangan dari keanekaragam dalam suatu wilayah itu. Keanekaragam dalam suatuwilayah merupakan daya tarik bagi penduduk dari berbagai jenis pendidikan dan tingkatpendidikan. Semakin maju tingkat pendidikan, semakin maju motivasi penduduk untukpergi ke daerah sesuai pendapat di atas seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggiakan mempunyai dorongan yang tinggi pula untuk melakukan pergerakan dari daerah asal kedaerah tujuan, karena dengan bekal pendidikan yang tinggi seorang individu mempunyaianggapan bahwa mereka akan mampu bersaing di tempat yang baru. Contohnya seorang lulusanFakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran yang berasal dari sebuah desa terpencilmencoba mencari pekerjaan di perkotaan besar karena sudah adanya gelar sarjana dan percayabahwa dia akan mendapatkan pekerjaan disana dan mampu bersaing dengan penduduk yang adadisana. Faktor fasilitas transportasi, dorongan melakukan gerak penduduk bagi para migrandistimulir juga oleh adanya perbaikan sarana/prasarana transportasi yang mengubungkan satuwilayah dengan wilayah lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Abustam 198927 bahwaPeningkatan jalan desa dapat meningkatkan pendapatan desa, mendorong danmemperluas komersialisasi pertanian serta peningkatan produksi pertanian. Dengandemikian orang-orang desa akan semakin sering melakukan perjalanan ke kota denganongkos murah. Migrasi desa-kota menjadi meningkat, karena integrasi desa-kota pendapat tersebut bahwa, semakin majunya hubungan transportasi antaradaerah pedesaan dengan berbagai daerah tujuan, maka arus migrasi akan semakin besar. Dansemakin buruknya transportasi antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan akanmemperkecil untuk adanya mobilitasi penduduk. Contohnya di bagian indonesia timur, merekaharus pergi menggunakan helikopter untuk bisa keluar dari sana dan hal tersebut membutuhkanbiaya yang terhitung besar. Akhirnya mereka tidak melakukan mobilitas dan tetap bertahan didaerahnya sendiri. Adapun daya tarik dari daerah tujuan yang menyebabkan terjadinya migrasi di antaranyadaya tarik yang bersifat ekonomi merupakan daya tarik utama bagi para migran untuk datang kekota. Hal ini sebagaimana dikemukakan Todaro seperti dikutip oleh Sunarto 198543 bahwaMotif utama migrasi adalah motif ekonomi dua harapan bagi migran pergi ke kota adalah1 ingin mendapatkan pekerjaan di kota, karena di kota menurutnya banyak jenispekerjaan; 2 ingin mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi daripada pendapatan yangditerima di pendapat di atas motif ekonomi merupakan motif utama para migran melakukanmigrasi. Mereka beranggapan bahwa daerah tujuan atau kota banyak memiliki kelebihandibandingkan dengan daerah asal. Kelebihan tersebut tercermin dari mudahnya mendapatpekerjaan dari berbagai jenis, tingkat upah yang lebih tinggi serta lengkapnya fasilitas sosial-ekonomi di daerah Wilayah Mempengaruhi Mobilitas Penduduk Negara Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki karakteristik khusus pada tiap beribu-ribu pulau yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda menyebabkanberbagai bentuk dan pola kehidupan yang berakena ragam dari satu tempat dengan tempatlainnya. Karakteristik tiap wilayah yang berbeda inilah yang menyebabkan berbagai perbedaanbaik dalam aspek sosial, budaya, cara hidup, dan aktivitas kehidupannya. Daerah yang memiliki topografi berbentuk berbukit-bukit mempengaruhi tingkat isolasi suatuwilayah. Kawasan yang terisolasi menyebabkan sulitnya kawasan tersebut untuk dijangkau danberakibat pada lambatnya pembangunan daerah. Ketertinggalan pembangunan ini berdampakbesar pada perekonomian masyarakat, yakni sulitnya akses untuk menyalurkan hasil bumiataupun distribusi bahan pangan ataupun papan. Hal ini mengakibatkan berbagai ketimpanganantar daerah dan mendorong masyarakat pada daerah tersebut melakukan mobilitas ketempatyang lebih nyaman. Dengan berbedanya keadaan disetipa wilayah itu sangat mempengaruhi penduduk setempat akanmelakukan mobilitasi atau tidaknya karena kebutuhan sumber daya yang sangat mendesaktersebut. Menurut Mantra 2012172, mobilitas penduduk sendiri diantaranya dipengaruhi oleh beberapafaktor, yakni faktor ekonomi, bencana alam, dan keinginan seorang individu untuk mengetahuiidaerah lain. Faktor perekonomian adalah faktor yang sangat kuat selain bencana alam yangmenentukan keinginan sesorang untuk melakukan mobilitas. Masyarakat pada umumnyamemilih untuk mencari tempat dimana tempat tersebut mampu memenuhi segala kebutuhanhidupnya. Pada umumnya mobilitas dilakukan penduduk desa yang bergerak ke kota. Lee 1966, Todaro 1979, dan Titus 1982 berpendapat bahwa motivasi seseorang untukpindah adalah motif ekonomi. Motif tersebut berkembang karena adanya ketimpangan ekonomiantar menyebutkan motif utama tersebut sebagai pertimbangan ekonomi yangrasional. Mobilitas ke perkotaan mempunyai dua harapan, yaitu memperoleh pekerjaan danharapan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diperoleh di pedesaan. Dengandemikian, mobilitas penduduk mencerminkan adanya ketidak seimbangan antara kedua daerahtersebut. Oleh karena itu, arah pergerakan penduduk juga cenderung ke wilayah kota yangmemiliki kekuatan-kekuatan yang besar sehingga diharapkan dapat memenuhi pamrih-pamrihekonomi mereka. Secara umum dapat dikatakan bahwa mobilitas penduduk itu terjadi apabilatedapat perbedaan nilai kefaedahan antara dua wilayah Mantra, 2012. Berdasarkan keterangan di atas keadaan wilayah yang kurang mendukung masyarakat untukmemenuhi kebutuhan ekonomi mereka akan mendorong mereka untuk melakukan mobilitas kewilayah kota terdekat yang memiliki faktor positif, diantaranya seperti faktor yang memberikannilai menguntungkan jika tinggal di daerah itu, misalnya di daerah itu terdapat sekolah favorit,kesempatan kerja yang baik, atau iklim yang baik. Besar kecilnya arus migrasi perpindahanpenduduk dipengaruhi oleh rintangan antara, misalnya biaya pindah yang tinggi, topografiantara daerah asal dengan daerah tujuan berbukit-bukit dan terbatasnya sarana pwndidikan dan ekonomi sangat memengaruhi perpindahan penduduk. Contohnyamahasiswa Universitas Padjajaran yang berasal dari daerah Medan pergi ke Daerah Jatinangoruntuk memenuhi kebutuhan pendidikannya. Dan seorang tulang keluarga yang rela pergi kedaerah perkotaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang berada di desa. Sifat dan Perilaku Mobilitas PendudukSteele dalam Mantra, 2012 mengatakan bahwa mobilitas penduduk antar daerah di Indonesiaterdiri dari dua macam, yaitu permanen dan non permanen sirkuler. Mobilitas permanendidefinisikan sebagai gerak penduduk yang melintas batas daerah asal menuju daerah tujuandengan ada niatan untuk menetap di daerah tujuan. Sedangkan mobilitas non permanendidefinisikan sebagai gerakan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah tujuan dengan tidak adaniatan untuk menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju kedaerah lain dan sejaksemula sudah bermaksud untuk tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut digolongkansebagai pelaku mobilitas non permanen walaupun bertempat tinggal di daerah tujuan dalamjangka waktu lama. Gerak penduduk yang non permanen sirkulasi, circulation ini dapat pula dibagi menjadi dua,yaitu ulang alik dan dapat menginap atau mondok di daerah tujuan. Ulang alik adalah gerakpenduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu dan kembali kedaerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas inginkembali ke daerah asal secepatnya sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk yangmelakukan mobilitas ulang alik, menginap/mondok, dan migrasi, frekuensi mobilitas pendudukulang alik terbesar disusul oleh menginap/mondok dan migrasi. Secara operasional, macam-macam bentuk mobilitas penduduk tersebut diukur berdasakan konsep ruang dan waktu. Mantra 2012174 mengatakan bahwa mobilitas pulang - pergi konsep waktunya diukur denganenam jam atau lebih meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama;menginap/mondok diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari, tapikurang dari enam bulan; sedangkan mobilitas permanen diukur dari lamanya meninggalkandaerah asal lebih enam bulan atau lebih kecuali orang yang sudah sejak semula berniat menetapdi daerah tujuan seperti seorang istri yang berpindah ke tempat tinggal suaminya. Mobilitas yangbersifat sementara non permanen merupakan mobilitas yang paling banyak terjadi dalamkehidupan sehari-hari. Seiring dengan kemudahan layanan transportasi penduduk mendapatkemudahan dalam melakukan mobilitas. Dengan kemudahan layanan transportasi tersebutpenduduk lebih memilih tetap menetap didaerah asal dan melakukan gerak perpindahan dengankendaraan pribadi ataupun transportasi masal. Mobilitas non permanen banyak dilakukan oleh para pekerja dari pedesaan yang menuju ke kotatujuan. Menurut Hugo 1978 dampak gerak penduduk tergantung pada sifat atau bentuknyapermanen atau sementara dan situasi sosial, ekonomi, serta politik di mana gejala itu terjadi. Disamping itu, tergantung pula pada jumlah yang terlibat, lamanya tidak ada, pengaruhketidakadaan dan kemungkinan kembali, baik bagi movers maupun daerah asalnya. Berbedadengan penduduk yang melakukan mobilitas permanen, mobilitas non permanen dalammelakukan mobilitas tidak serta membawa keluarganya ke daerah tujuan. Sifat dan perilakumereka di kota tujuan adalah berusaha menggunakan waktu bekerja sebanyak mungkin agarmendapatkan upah yang sebanyak mungkin untuk dikirim ke daerah asal. Mereka juga berusahauntuk mempergunakan pendapatannya seminimal mungkin di daerah tujuan, sehingga merekamemiliki peluang mengumpulkan upah sebanyak-banyaknya untuk dikirim kedaerah ini banyak dimanfaatkan oleh kontraktor proyek yang memperkerjakan para migran nonpermanen dibandingkan para pekerja lokal yang biasanya sering meminta libur untuk aktivitasdesa atau keluarganya sendiri. Perilaku mobilitas penduduk menurut Ravenstein dalam Mantra,2012187 atau disebut dengan hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut 1. Para migran cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan. 2. Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnyamemperoleh pekerjaan dan pendapatan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperolehpekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus memilikikefaedahan wilayah place utiliy lebih tinggi dibandingkan dari daerah asal. 3. Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakaninformasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi. 4. Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk migrasi potensial untukbermigrasi. 5. Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar mobilitasnya. tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi mobilitanya. 7. Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal didaerah tujuan. Jadi, arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi. 8. Pola migrasi bagi seseorang maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini karenabanyak dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan, Penduduk yang masih muda dan belum menikah lebih banyak melakukan mobilitas dari padamereka yang sudah menikah. Dari hukum-hukum migrasi Revanstein diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakanpenduduk yang melakukan mobilitas pada awalnya akan memilih lokasi yang terdekat dengandaerah asalnya. Hal ini disebabkan oleh di daerah asalnya mereka sulit mendapatkan pekerjaandan jenis pekerjaan yang tersedia di daerah asal tidak memberikan pendapatan yang lebih sertamemilih lokasi yang dekat untuk efisiensi biaya. Dorongan untuk melakukan mobilitas jugadidapatkan dari informasi yang diperoleh dari saudara atau teman sehingga ada keinginan lebihuntuk pergi ke tempat tujuan. Revanstein juga mengungkapkan bahwa informasi negatif tentangdaerah tujuan akan mengurangi minat untuk bermigrasi ke tempat tersebut. Sesorang yangberpendapatan tinggi memiliki frekuensi migrasi yang lebih tinggi, sama halnya dengan pemudayang belum berstatus kawin. Pola migrasi penduduk atau kelompok sulit diprediksi karenaberkaitan dengan peristiwa-peristiwa kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan,atau epidemi. Setelah para pelaku mobilitas sampai di daerah tujuan terutama kota beberapa perilaku merekaterutama sikap mereka terhadap masyarakat kota yaitu memilih daerah tujuan dimana di sanaada teman atau saudara yang tingal didaerah tujuan. Pada masa penyesuaian diri di kota, paramigran lain yang telah lama bekerja di kota tersebut membantu migran baru dalam menyediakantempat untuk menginap, membantu mencarikan pekerjaan, membantu jika kekurangan uang, dan lain sebagainya. Hal tersebut akan terus berlanjut karena memiliki ikatan yang sama sebagaiseorang imigran. Para migran baru ini harus bisa pandai-pandai menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakatyang baru. Hubungan sosial yang baik dengan sesama migran ataupun dengan masyrakat sekitartempat tinggalnya akan memudahkan kehidupan mereka. Pada awalnya para migran akanmenghadapi berbagai kehidupan kota yang sedemikian rupa, hal ini menyebabkan para migrancepat belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Para migran tidak engganbertempat tinggal pada tempat dengan kondisi yang serba kurang asal dapat memperolehkesempatan ekonomi yang tinggi. Beberapa poin hukum-hukum migrasi yang disampaikan oleh Ravenstein sudah tidak sesuaidengan keadaan saat ini. Pada poin pertama Ravenstein mengemukakan bahwa seseorangmelakukan mobilitas cenderung memilih lokasi terdekat dengan daerah asalnya. Faktanya yangterjadi saat ini adalah sebagian besar penduduk melakukan mobilitas di kota-kota yangdipandang memiliki potensi ekonomi tinggi. Sebagai contoh di Kota Jakarta dan Surabayabanyak dijumpai para migran pekerja yang berasal dari daerah yang jauh dari kota tersebut. Trenurbanisasi yang muncul saat ini justru menunjukkan bahwa pelaku miigran berasal dari daerahyang jauh, melampaui batas kota dan sudah umum pendatang berasal dari provinsi dan pulauyang berbeda. Bahkan kedatangan para kaum urban meningkat dari tahun ke tahun. Poin lain yang tidak sesuai pada saat ini adalah informasi negatif dari daerah tujuan menguranginiat penduduk migrasi potensial untuk bermigrasi. Jika diamati, kota-kota besar yang menjaditujuan para pelaku migrasi cenderung memiliki banyak hal negatif. Sebagai contoh dalam beritasehari-hari diperoleh banyak informasi negatif mengenai Kota Jakarta, seperti banjir, tindakankriminal, pembunuhan, pencurian, hingga kemacetan yang melanda setiap hari. Namun, haltersebut tidak dapat mempengaruhi jumlah pendatang yang menuju ke Jakarta setiap Ramadhan merupakan masa dimana banyak pelaku imigran berdatangan untuk mengadunasib dan mencari pekerjaan disana. Mereka tidak lagi memikirkan maupun mempertimbangkanberbagai informasi negatif tentang Kota Jakarta karena mereka sudah mempunyai anggapan jikaJakarta merupakan kota dengan potensi ekonomi yang tinggi. Mereka memikirkan hanya untukmemenuhi kebutuhan hidupnya tersebut tanpa harus memperdulikan hal negatif yang berada didaerah perkotaan tersebut. C. Dampak Mobilitas Penduduk Perbedaan kondisi wilayah yang memicu perpindahan penduduk pada akhirnya akanmenimbulkan berbagai dampak pada kedua tempat tersebut. Peluang kerja yang bervariatifbanyak didapatkan di kawasan perkotaan membuat penduduk di desa melakukan perpindahan kekota untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan tinggi. Mobilitas penduduk pada dasarnya menyangkut daerah asal dan daerah tujuan. Karena itudampaknyapun akan terjadi pada kedua daerah yang bersangkutan. Dampak tersebut bisa bersifatpositif atau malah sebaliknya bisa juga bersifat negatif. Dampak Mobilitas Penduduk bagi Daerah AsalGambaran dampak mobilitas penduduk bagi daerah asal dapat dilihat dari pendapat Abustam19895 bahwaDampak penduduk ke luar desa mengakibatkan pergeseran pola peranan anggota-anggotakeluarga rumah tangga do desa asal, tercermin dari meningkatnya peranan ganda wanita dalamrumah tangga maupun di luar rumah tangga. Di dalam rumah tangga, peranan wanita bertujuanpada status posisinya sebagai ibu rumah tangga. Di luar rumah tangga peranan wanita bertujuanpada status posisi lain, mencari nafkah, melakukan pekerjaan produktif di bidang pertanian danlangsung menghasilkan adanya perubahan pola perilaku pada masyarakat pedesaan, mobilitas pendudukini juga dapat meningkatkan pendapatan di daerah asal, seperti yang dikemukakan oleh Abustam1989326 menjelaskan bahwaPendatang sementara, terutama yang melakukan gerak sirkuler memberi sumbangan yang besarbagi peningkatan pendapatan rumah tangga di desa melalui kiriman dan bawaan uangnya darikota karena tanggung jawab terhadap desanya khususnya tanggung jawab terhadap keluarga danrumah tangganya. Selanjutnya adanya mobilitas penduduk dari desa ke kota, sedikitnya dapat meningkatkanpengetahuan mereka dibandingkan dengan penduduk yang tidak melakukan mobilitas. Hal inisebagaimana dikemukakan oleh Linner seperti dikutip oleh Abustam 1989345 bahwaGerak penduduk ke luar desa, khususnya yang menuju daerah perkotaan atau urbanisasi dapatmengakibatkan berkurangnya buta huruf atau meningkatnya pendidikan baik agi migran itusendiri maupun bagi komunitas atau masyarakat yang berada di daerah asal seagai akibatkomunikasi dengan daerah luar. Jadi berdasarkan pendapat di atas dengan adanya mobilitas penduduk dapatmeningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah asal melalui proses komunikasi secaralangsung maupun tidak langsung dengan daerah luar. Dampak terhadap pendidikan ini tercermindari menurunnya angka buta huruf dan kesadaran menyekolahkan anak-anaknya pengaruh lain dari mobilitas penduduk antara lain terhadap sosial budaya yaitugaya hidup life style, status dan peranan wanita, kehidupan sosial, partisipasi politik danseagainya merupakan dampak dari adanya mobilitas penduduk. Hal ini sebagaimanadikemukakan oleh Abustam 198970 sebagai berikutDampak gerak penduduk bagi rumah tangga dan komunitasnya di daerah asal antara lainmenambah pendapatan rumah tangga, meningkatkan status sosial dan mutu hidup rumah tangga,mempercepat penerimaan ide-ide baru, berkurangnya tenaga kerja dan meningkatnyakemampuan membaca dan menulis, partisipasi ekonomi yang luas; pola perilaku dengan empatiyang tinggi dan pada akhirnya mengakibatkan perubahan sosial dan ekonomi pada dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya mobilitas penduduk ini salahsatunya berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian, mengingat komoditas yang dihasilkankurang berarti agi mereka dan resiko investasi di sektor pertanian kemungkinan gagal leih besardibandingkan sektor non-pertanian, akibatnya ada pergeseran orientasi kegiatan masyarakat desa,yang semula bersifat sosial dan kekeluargaan bergeser menjadi lebih bersifat komersial, dimanasegala sesuatu harus diimbangi dengan materi. Dampak Mobilitas Penduduk bagi Daerah TujuanGejala mobilitas penduduk sering dipandang sebagai masalah terutama mobilitaspenduduk dari desa ke kota. Adanya kebijakan yang berusaha menahan arus mobilitas pendudukterutama dari desa ke kota adalah wujud dari adanya kekhawatiran terhadap dampak negatif darimobilitas penduduk negatif terhadap mobilitas penduduk, merujuk pada suatu masalah yangditimbulkan sebagai akibat mobilitas penduduk terutama dari desa ke kota itu meliputi timbulnyaunsur-unsur marginal pedagang kaki lima, gubuk-gubuk liar, gelandangan, dan lain-lain,pelanggaran hukum dan hak asasi manusia, kemacetan lalu lintas, pengangguran, dan sebagainya. Namun kenyataannya urbanisasi juga banyak membawa manfaat bagi kota ataudaerah tujuan, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Suharso 197227-28 bahwaKalau kita renungkan sejenak dan meneliti siapa-siapa yang turut ambil bagian dalamproses uranisasi tersebut, dimana komponen terdiri berbagai ragam orang, dengan berbagairagam pula keterampilan yang dimilikinya, maka kita akan cepat pula menarik kesimpulanbahwa urbanisasi dapat dipakai sebagai pertanda adanya angin pemangunan. Sebagai contohorang-orang yang bedagang di pinggir jalan, sampai toko-toko, orang-orang seagai pemegangjabatan pimpinan baik sipil maupun militer, bukankah mereka juga sama merupakan dari sudut lain, pembangunan umpamanya, pembuatan jalan, saluran irigasi, pendiriangedung dan lain-lain, berapa banyakkah penduduk yang tidak termasuk golongan pendatangyang turut dalam proses pembangunan pendapat di atas, ternyata urbanisasi tidak selamanya menimbulkan dampaknegatif. Banyak pendatang akan menjadi pelaku pembangunan di kota yang pembangunan fisik yang dilaksanakan di kota kebutuhan tenaga kerjanya hampirsebagian besar berasal dari daerah positif mobilitas penduduk bagi daerah tujuan atau kota juga dikemukakan olehAbustam 1989374 bahwa Pengaruh migrasi terhadap kota yang bersifat positif tercermin antara lain dalamkeberhasilan migran melakukan penyesuaian dengan kehidupan yang ada pada migrasi terhadap berbagai pengelompokan pekerjaan di kota pada sektor informal dansektor formal serta adanya pengelompokan pekerjaan Ocupational Clustering merupakansumbangan yang nyata terhadap pasokan tenaga kerja di kota. Jadi, sudah jelas dampak mobilitas penduduk abgi daerah tujuan tidak selamanyamenimbulkan dampak negatif tetapi ada juga sisi positifnya bagi kemajuan dan perkembanganwilayah yang di datanginya. Peran mereka yang tidak terserap di dunia kerja yang formal,mereka dapat menciptakan lapangan kerja sendiri lewat sektor informal, dan terbukti sektor inidiakui mampu menggerakan roda Mobilitas penduduk adalah pergerakan atau perpindahan penduduk dari daerah yang satuke daerah yang lain atau dari daerah asal ke daerah tujuan. Mobilitas penduduk ini mencakup semua gerak teritorial baik yang bersifat sementara baikyang bersifat menetap permanendengan bermacam-macam mobilitas penduduk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong dari daerahasal dan faktor-faktor penarik di daerah tujuan. Faktor pendorong dari daerah asal di antaranyafaktor ekonomi, sistem kekerabatan, faktor pendidikan, dan fasilitas transportasi. Sedangkanfaktor penarik di daerah tujuan umumnya terfokus pada faktor ekonomi, para migranberanggapan bahwa di daerah tujuan terutama di perkotaan lebih menjanjikan dibandingkandengan daerah asal. Hal ini tercermin dari mudahnya mendapat pekerjaan dari berbagai jenis,tingkat upah yang lebih tinggi, dan fasilitas sosial-ekonomi lebih penduduk juga berdampak baik bagi daerah asal maupun bagi daerah tersebut bisa bersifat positif atau malah sebaliknya bisa juga bersifat negatif. Dampakpositif mobilitas penduduk bagi daerah asal di antaranya dapat meningkatkan pendapatan,meningkatkan pengetahuan, dan gaya hidup; sedangkan dampak negatif di antaranyaberkurangnya tenaga kerja yang mengolah lahan pertanian, dan membawa perilaku negatif darikota, misalnya membawa, memakai, dan mengedarkan Narkoba dan membawa hal - hal negatiflainnya yang berada pada perkotaan. Adapun dampak positif mobilitas penduduk bagi daerah tujuan di antaranya banyak parapendatang yang menjadi pelaku pembangunan dan menjadi tenaga kerja sektor informal yangdiakui dan terbukti mampu menggerakan roda perekonomian; sedangkan dampak negatifnya, diantaranya meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran, gelandangan, pengangguran, dangubuk-gubuk liar yang menambah hal negatif pada daerah perkotaan. Dampak adanya mobilitassosial ada yang positif maupun negatif sesuai dengan perspektif orang yang menilai hal PUSTAKAAbustam, 1989. Gerak Penduduk dan Perubahan Sosial. Jakarta UI Press. Daldjoeni, N. 1981. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung 1984. Suatu Teori Migrasi. Yogyakarta Pusat Penelitian dan Studi 1985. Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta Nur R. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta Fakultas Ekonomi UI. Pardoko. 1987. Mobilitas, Migrasi, dan Urbanisasi. Bandung S. 1982. Suatu Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta LP3ES. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Selaindilatarbelakangi oleh kondisi sosial ekonomi, kualitas lingkungan permukiman penduduk juga akan dipengaruhi oleh fasilitas elementer seperti air minum, tempat mandi dan kakus, listrik, saluran dan bak pembuangan air tinja, dan sampah. Kepadatan bangunan, keteraturan, permanensi juga akan mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman
Contents1 Pengertian dan Faktor yang Memengaruhi Kualitas Pengertian Kualitas Faktor yang Memengaruhi Kualitas Tingkat pendidikan Tingkat kesehatan Tingkat kesejahteraan Share thisDalam pembangunan diperlukan kemampuan tenaga kerja yang handal, bukan kemampuan secara fisik saja, melainkan juga kemampuan menuarigkan ide, pemikiran, dan teknik pengelolaan agar pembangunan dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai tujuan yang Kualitas PendudukKualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan,seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, penduduk yang tinggi, apabila taraf hidupnya tinggi dengan ciri mudah atau dapat terpenuhi segala kebutuhan hidupnya kebutuhan jasmani dan rohani.Kualitas penduduk rendah, apabila taraf hidupnya rendah sulit memenuhi kebutuhan yang Memengaruhi Kualitas PendudukKualitas penduduk suatu daerah dipengaruhi olehTingkat pendidikan pendudukPendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan mengembangkan kesehatan pendudukKesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kesejahteraan pendudukPencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan cita-cita pembangunan manusia Indonesia Juga 3 Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu Budha di IndonesiaSejarah, Latar Belakang Peristiwa dan Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI Lengkap
Padatahun 1980 jumlah penduduk Indonesia adalah 147,49 juta jiwa dan pada tahun 2000 menjadi 203,456 juta jiwa. [3] Pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia mengalami peningkatan dipengaruhi karena tiga faktor yaitu semakin meningkatnya kualitas kesehatan penduduk yang terlihat dengan ditandai berkurangnya angka kematian bayi, pertumbuhan Kualitas penduduk tentu menjadi karakteristik fungsional kemampuan dari pengertian penduduk, yang memungkinkan penduduk untuk memenuhi tantangan baru dan menggunakan realitas sosio-obyektif, tidak hanya untuk hidup dalam berbagai situasi yang baru, tantangan dan perubahan struktural, ideologis, ekonomi, sosial, politis, tetapi juga menggunakan untuk pengembangannya. Berkaitan dengan penduduk, gagasan tentang kualitas dan kuantitas tidak saling eksklusif, tapi saling melengkapi dan terkait erat. Konsep kualitas penduduk bukanlah pengganti untuk serangkaian karakteristik proses demografis, tetapi berfokus pada kesatuan karakteristik tersebut sebagai elemen pelengkap reproduksi penduduk, yang menjelaskan kondisi dan pola perubahan mereka. Kualitas penduduk menggambarkan kondisi dalam pengertian lingkungan historis tertentu di mana penduduk direproduksi, juga menunjukkan penyebab perubahan penduduk di bawah pengaruh transformasi sosial-ekonomi, iklim, teknologi-ekonomi, sosial-budaya dan faktor-faktor lainnya. Kualitas penduduk dapat dikatakan sebagai mutu penduduk atau mutu sumber daya manusia. Kualitas penduduk ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kualitas fisik penduduk, yang mencakup pemenuhan gizi, kesehatan, kematian, dan harapan hidup pada waktu lahir. Selanjutnya ialah kualitas nonfisik penduduk,yang mencakup pendidikan, latihan kerja, dan sikap keinginan atau dorongan. Pengertian Kualitas Penduduk Kualitas penduduk sangat berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh penduduk untuk dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, guna memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Pengertian Kualitas Penduduk Menurut Para Ahli Adapn definisi kualitas penduduk menurut para ahli antara lain Undang-Undang RI No 10 Tahun 1992, Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian, dan layak. Encyclopedia, Kualitas populasi adalah tingkat keseluruhan dari sifat-sifat tertentu yang diinginkan dalam populasi tertentu. Anggota-anggota suatu populasi tidak memberikan kontribusi yang sama pada ukuran generasi berikutnya Distribusi kelahiran, terutama pada populasi dengan kesuburan rendah, sangat bervariasi di antara para anggota yang sudah dewasa. Karena data tampaknya menunjukkan kemiripan keluarga lintas generasi dalam sifat-sifat ini sifat-sifat tersebut bersifat kekeluargaan apakah mereka ditransmisikan secara genetis atau sosial, muncul pertanyaan apakah tingkat keseluruhan mereka naik atau turun sebagai akibat distribusi kelahiran yang tidak merata ini. Topper Learning, Kualitas penduduk diukur oleh standar kesehatan, tingkat pendidikan dan teknologi. Fasilitas kesehatan memengaruhi harapan hidup, kekuatan dan vitalitas masyarakat; pelatihan di tempat kerja meningkatkan keterampilan angkatan kerja dan fasilitas pendidikan di tingkat dasar, menengah dan lebih tinggi. Jadi orang yang berpendidikan, sehat dan memiliki stok keterampilan dan pengetahuan teknis dikenal sebagai penduduk yang berkualitas. Macam Indikator Kualitas Penduduk Indikator yang digunakan untuk mengetahui kualitas atau mutu dari sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa aspek seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kesehatan. Kesehatan Kualitas penduduk dipengaruhi oleh tingkat kesehatan. Indikator untuk mengetahui tingkat kesehatan penduduk di suatu negara bisa dilihat dari angka kematian dan angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi mencerminkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah, sedangkan angka harapan hidup yang tinggi mencerminkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Tingkat kesehatan penduduk di suatu negara tidak terlepas dari pendapatan penduduk. Secara umum, semakin tinggi pendapatan penduduk, artinya pengeluaran untuk mendapat pelayanan kesehatan juga akan semakin tinggi. Penduduk yang berpenghasilan tinggi dapat menikmati makanan yang berkualitas dan memenuhi standar kesehatan. Sementara penduduk yang perbendidikan tinggi memiliki produktivitas yang tinggi pula apabila dibandingkan dengan penduduk yang berpendidikan rendah. Pendapatan Kualitas penduduk juga dapat dilihat dari tingkat kemakmurannya. Meskipun Indonesia menjadi ciri negara berkembang dan tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Berdasarkan standar dari PBB, lebih dari 37 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hingga kini, angka kemiskinan Indonesia masih berada di atas 10%. Untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, bukan hanya menjadi tanggungjawab bagi pemerintah, tapi menjadi tanggungjawab seluruh bangsa Indonesia. Tingkat pendidikan adalah potensi sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan berperan penting sebagai modal dasar dalam berbagi kemampuan intelektual. Kita dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui pendidikan. Hal tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk kemampuan kita dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan berbagi bentuk kreativitas. Tingkat kesehatan suatu masyarakat mencerminkan kesejahteraan suatu negara. Kesehatan sebagai harta yang tidak ternilai dan modal yang sangat berharga bagi kita untuk memulai dan melaksanakan segala aktivitas. Pendapatan yang tinggi sangat berpengaruh pada upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di suatu negara. Ketiga indikator tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan Selain itu, ada pula indikator untuk mengukur kualitas penduduk menurut HDI atau IPM. IPM Indeks Pembangunan Manusia atau HDI Human Development Index adalah pengukuran perbandingan dari melek huruf, pendidikan dan standar untuk hidup, serta harapan hidup bagi semua negara yang ada di dunia. IPM memiliki fungsi untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan apakah suatu negara termasuk negara terbelakang, negara berkembang, atau negara maju, serta untuk mengatur pengaruh suatu kebijaksanaan ekonomi pada kualitas hidup. IPM Index Pembangunan Manusia atau HDI Human Development Index mempunyai tiga dimensi yang menjadi dasar dalam pengukuran atau perhitungannya, yaitu Longevity Angka Harapan Hidup, dapat diukur melalui angka harapan hidup saat kelahiran life expectancy of birth serta angka kematian bayi yang dihitung dengan perbandingan per seribu penduduk infant mortality rate. Educational Achievement Angka Harapan Sekolah, dapat diukur menggunakan dua indikator, yaitu adult literacy rate melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas, dan the mean years of schooling tahun rata-rata bersekolah untuk penduduk 25 tahun ke atas. Access to Resource Standar Hidup Layak, dapat diukur melalui keseimbangan kemampuan belanja atau PDB Produk Domestik Bruto per kapita. Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk, antara lain Tingkat Pendapatan Penduduk Tingkat pendapatan penduduk biasanya diukur dari pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita ialah rata-rata pendapatan yang diperoleh penduduk dalam waktu satu tahun. Pendapatan per kapita bisa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemajuan perekonomian suatu pengertian negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan penduduknya, karena bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan yang lain secara pantas dan layak. Bank Dunia World Bank membuat klasifikasi ciri negara maju dan negara berkembang berdasarkan tinggi rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori. Kelompok negara yang berpendapatan rendah low income economies, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang. Kelompok negara yang berpendapatan menengah ke bawah lower-middle income economies, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$521 sampai US$1,740. Kelompok negara berpendapatan menengah middle income economies, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$1,741 sampai US$2,990. Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas upper-middle income economies, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$2,991 sampai US$4,870. Kelompok negara berpendapatan tinggi high income economies, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480 bahkan lebih. Berdasarkan data dari BPS, pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada tahun 2005 sebesar 1,308 dolar Amerika Serikat, jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2004 yang berjumlah 1,066 dolar Amerika Serikat. Berdasarkan pendapat World Bank, pendapatan per kapita Indonesia masuk dalam kriteria lower middle economies atau kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya tergantung pada keberhasilan negara tersebut memberikan pendidikan kepada penduduknya. Semakin tingginya tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan bahwa kualitas penduduk di negara tersebut juga semakin tinggi. Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan penduduk untuk melakukan pengolahan sumber daya alam yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk. Ditinjau dari segi pendidikan, penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya kualitas pendidikan tersebut disebabkan oleh beberapa hal Tingkat pendapatan penduduk rendah Rendahnya tingkat kemampuan ekonomi orang tua mengakibatkan kesulitan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Meskipun sudah ada berbagai program bantuan pendidikan bagi keluarga tidak mampu, tapi belum semuanya terjangkau bantuan pemerintah. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana dan prasarana pendidikan Daerah-daerah yang aksesibilitasnya sulit memiliki sangat sedikit jumlah sekolah dan tenaga pengajar. Rendahnya layanan pendidikan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi topografi wilayah dan perwilayahan serta adanya permasalahan antarberbagai kelompok masyarakat. Kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anakanaknya masih kurang Masih ada orang tua yang tidak memahami pentingnya pendidikan, sehingga tidak mau mengeluarkan uang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Tingkat Kesehatan Kualitas penduduk ditinjau dari tingkat kesehatan adalah faktor yang berpengaruh pada kinerja dan produktivitas seseorang. Tinggi-rendahnya tingkat kesehatan penduduk suatu negara bisa dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan. Semakin rendah angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan, artinya semakin baik tingkat kesehatan penduduk. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 35/ kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dari 51/ pada tahun 1990. Begitu juga angka kematian ibu ketika melahirkan juga mengalami penurunan dari 450/ kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 307 pada tahun 2005. Tingkat kesehatan penduduk yang rendah disebabkan karena masih banyaknya lingkungan yang kurang sehat, sehingga memudahkan penyebaran berbagai penyakit menular. Oleh karena itu diperlukan adanya kesadaran penduduk untuk selalu menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Selain itu, tingkat kesehatan penduduk yang rendah juga disebabkan karena keterbatasan layanan kesehatan oleh tenaga medis terutama di daerah-daerah pedesaan yang terpencil. Di Indonesia berdasarkan sensus penduduk yang memperoleh pelayanan kesehatan baru sekitar 43%. Sedangkan sisanya belum memperoleh pelayanan kesehatan secara optimal. Nah, demikianlah pembahasan secara lengkapnya mengenai materi atas pegertian kualitas penduduk menurut para ahli, indikator, dan faktor yang mempengaruhinya. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. 3 Tingkat Kesehatan Penduduk. Penjelasan: Ketiga parameter tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dengan cara sebagai berikut : Semakin tinggi tingkat penghasilan maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang dapat diperoleh penduduk. Dengan tingginya tingkat pendidikan maka kesadaran penduduk akan kesehatan semakin tinggi pula. - Moblitas penduduk merupakan gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi daerah tingkat II. Orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut migran. Dilansir dari buku Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi 2017 karya Sri Djoko, mobilitas penduduk daoat dilihat dari sisi fisik maupun ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam arti fisik, mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk untuk memperoleh peluang dan kesempatan di tempat lain mobilitas horizontal. Sedangkan dalam arti ekonomi, sosial, dan budaya, mobilitas penduduk sebagai upaya meningkatkan status kesejahteraan mobilitas vertikal. Mobilitas penduduk muncul sebagai akibat dari perkembangan fenomena sosial ekonomi nasional maupun regional. Dengan kata lain, penduduk melakukan mobilias untuk mendapatkan sesuatu yang tidak tersedia di daerah sebelumnya atau asalnya. Baca juga Bentuk Mobilitas Sosial dan Contohnya Pada dasarnya mobilitas penduduk merupakan respons manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Seperti desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, atau terjadinya bencana alam di daerah asal. Jenis-jenis mobilitas penduduk Mobilitas pendudu terbagi menjadi dua jenis, yakni Mobilitas permanen Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan untuk menetap.
3 Jumlah Penduduk yang Terus Meningkat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu negara juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan. Apalagi jika hal ini tidak didukung dengan peran pemerintah yang mensosialisasikan program keluarga. Program ini dicanangkan bagi pasangan suami istri untuk memiliki anak tidak lebih dari dua.
Parameter kualitas penduduk adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur mutu hidup penduduk di suatu wilayah. Parameter kualitas penduduk yaitu Tingkat kesehatanTingkat pendidikanTingkat pendapatanSedangkan mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain. Dalam studi kependudukan, mobilitas penduduk terdiri dari Imigrasi mirgasi masukEmigrasi migrasi keluarRemigrasi migrasi kembaliUrbanisasi perpindahan dari desa ke kotaRuralisasi perpindahan dari kota ke desaTransmigrasi perpindahan dari daerah padat ke jarangCommuter migrasi pulang pergi dalam sehariPembahasanParameter kualitas penduduk yang utama terdiri dari 3 indikator yaituA. Tingkat kesehatanTingkat kesehatan penduduk diukur berdasarkan beberapa aspek sepertiTingkat kematian ibu dan bayi → Angka kematian ibu dan bayi menunjukkan kualitas kesehatan dan pemenuhan gizi. Semakin tinggi angka kematian ibu dan bayi, maka kualitas penduduk semakin harapan hidup → Angka harapan hidup menunjukkan rata-rata usia kehidupan penduduk. Semakin tinggi angka harapan hidup, maka kualitas penduduk semakin Tingkat pendidikanTingkat pendidikan diukur dariAngka putus sekolahAngka melek huruf → Angka melek huruf adalah kemampuan baca tulis penduduk. Semakin tinggi angka melek huruf, maka kualitas penduduk semakin Tingkat pendapatanTingkat pendapatan biasanya diukur dari seberapa besar pendapatan penduduk dari mata pencahariannya. Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya baik sandang, pangan, atau lebih lanjutAyo, pelajari materi lainnya di link berikut!Fungsi piramida penduduk demografi survey, dan registrasi penduduk jawabanKelas 11 SMAMapel GeografiBab Dinamika Kependudukan IndonesiaKode
KomunitasPerifiton dan Fitoplankton serta Parameter Fisiska-Kimia Perairan sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat. Berkembangnya kegiatan penduduk tersebut di sepanjang aliran Sungai Cisadane dapat berpengaruh terhadap kondisi kualitas air sungai, karena hasil buangannya mengalir ke sungai sehingga
Tanggal 29 Oktober 2009Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak. Pengertian PilihanMahram Mahram adalah orang yang haram dinikahi selama-lamanya yakni orang tua kandung dan seterusnya ke atas, orang tua tiri, anak dan seterusnya ke bawah, anak tiri dari istri yang telah disetubuhi, saudara kandung, seayah dan seibu, saudara sesusuan, ayah dan ibu susuan, saudara ayah, saudara ibu, anak saudara, mertua laki-laki dan perempuan, menantu laki-laki dan perempuan.Pusat PerbelanjaanPusat Perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal yang dijual atau disewakan kepada Pelaku Usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan Perdagangan Kemahalan KonstruksiIndeks Kemahalan Konstruksi yang selanjutnya disingkat IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan harga prasarana fisik secara relatif MotorSepeda Motor adalah Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah

Kesehatan kesehatan memiliki peran dan pengaruh yang sangat krusial terhadap kinerja dan aktivitas penduduknya kualitas kesehatan penduduk yang buruk akan mempengaruhi kualitas penduduk. Saya berharap semoga jawaban dari persoalan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Penduduk Adalah diatas dapat meringakan kamu mengerjakan tugas dengan benar.

Rekomendasi jawaban terbaik dari pertanyaan Anda yang diulas oleh di bawah iniJawaban Parameter kualitas penduduk diukur melalui indikator berikut 1. tingkat kematian bayi yg rendahtingkat kematian bayi yg rendah mencerminkan bahwa suatu penduduk memiliki kualitas hidup yg tinggi2. perkawinan diusia matangperkawinan diusia yg matang merupakan cara bagaimana agar kualitas penduduk menjadi berkualitas, sebab dg perkawinan diusia matang maka dapat menekan angka kematian bayi dan makanan yg bergizimakanan yg bergizi merupakan faktor yg penting dalam meningkatkan kualitas penduduk sebab dengan makanan bergizi terutama pada usia balita maka akan mempengaruhi kecerdasannya saat dia dewasa4. kualitas pendidikan yg baikdengan kualitas pendidikan yg baik maka kualitas sumberdaya manusia akan menjadi lebih baik, dan suatu negara akan dilihat kualitas penduduknya dari pendidikan yg maju dan iptek yg maju pula5. kualitas kesehatan yg baikdengan kesehatan yg baik maka kehidupan penduduk akan menjadi berkualitas sebab akan berpengaruh pada angka usia harapan hidup dan tingkat kematian penduduknya.=> mobilitas merupakan pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lainnya yg diakibatkan oleh adanya faktor pendorong maupun faktor penarik dari suatu wilayahIowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan tentang tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika kamu membutuhkan informasi lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas bisa bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban. 2JzgE3e.
  • kytrkwh8v9.pages.dev/790
  • kytrkwh8v9.pages.dev/863
  • kytrkwh8v9.pages.dev/254
  • kytrkwh8v9.pages.dev/909
  • kytrkwh8v9.pages.dev/893
  • kytrkwh8v9.pages.dev/44
  • kytrkwh8v9.pages.dev/73
  • kytrkwh8v9.pages.dev/396
  • kytrkwh8v9.pages.dev/149
  • kytrkwh8v9.pages.dev/816
  • kytrkwh8v9.pages.dev/454
  • kytrkwh8v9.pages.dev/844
  • kytrkwh8v9.pages.dev/658
  • kytrkwh8v9.pages.dev/847
  • kytrkwh8v9.pages.dev/755
  • jelaskan parameter kualitas penduduk dan mobilitasnya