Shophigh-quality unique Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo T-Shirts designed and sold by independent artists. Available in a range of colours and styles for men, women, and everyone. Shop high-quality unique Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo T-Shirts designed and sold by independent arti Why wait? Get 20-60% off holiday gifts now. Use code WHYWAITLegs do the walking, leggings do the talking. Shop original Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo-inspired designs sold by independent artists. Full length, waist cut, XXS-XL. Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo Leggings Legs do the walking, leggings do the talking. Shop original Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo-inspired designs sold by independent artists. Full length, waist cut, matches your search for "Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo Leggings".Don't give up! Check your spelling, clear some filters or try something for youTags memes, meme, funny, lol, aesthetic, vsco, aesthetics, jesus, religious, memesticker, lmao, christian, tiktok, tik tok jesus i saw that meme StickerBy maeveh7Tags cat, kitten, possum, skunk, raccoon, trash panda, retro, 80s, animals, pets, cute, cuddly, rainbow, vintage, kitteh, kitty, opossum, wild, nature, lol, hillary white, white rabbit, wytrab8, hillarywhiterabbit, street cats, support street cats, support your local street cats, gang, cool, rad Street Cats Essential T-ShirtBy Hillary WhiteTags overthink, let me overthink this, anxiety, anxious, funny, worry, introvert, overthinking, overthinker, introverts, for introverts, introverted, typography, humour, self deprecating humour, quote, quotes, dead pan Hang on. Let me overthink this. Classic T-ShirtBy chestifyTags ghost, ghosts, boo, boos, lame, thumbs down, unhappy, disapprove, disapproval, sassy, sheet, spirit, funny, silly, cute, scary, halloween, spooky, white, black, vector, nope, dumb, obinsun, hydro, horror, boo ghost, ghost boo, undead, dead, spooky season Ghost Of Disapproval Classic T-ShirtBy obinsunTags shark, funny, nostalgia, 80s, 70s, retro, vintage, activities, swimming, beach, horror, snorkelling, ocean, steven rhodes Stay Positive Classic T-ShirtBy Steven RhodesTags bones, botany, skeleton, plants, animals, bats, flowers, fungus, traditional art, marker, death, life, skeletons, skull, bone, spider, bees, cottagecore Bones and Botany Samsung Galaxy Soft CaseBy E MossTags flowers, book, reading, flower, plant, growth, life, love, nice, learn, knowledge flowers growing from book StickerBy andilynnfTags meme, rickroll, rick astley, never gonna give you up, qr code, qr, dank meme, dank memes, vsco, aesthetic, black and white, b and w, b w, trend, trendy, hydro, cute, funny, prank rickroll qr code sticker StickerBy x-murphyarts-x
Presiden Joko Widodo kembali menyoroti krisis yang menghantui dunia, dan meminta Indonesia untuk mewaspadai beberapa krisis yang saat ini terjadi secara global, dari krisis kesehatan karena pandemi Covid-19, hingga perekonomian dunia yang masih belum pulih. Kondisi ini semakin buruk dengan munculnya perang di Ukraina yang menyebabkan krisis pangan, energi, dan itu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dalam segala hal. “Kita harus selalu eling lan waspodo, harus ingat dan waspada. Kita harus selalu cermat dalam bertindak, kita harus selalu hati-hati dalam melangkah,” kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden, Selasa 16/8.Mantan gubernur DKI Jakarta ini kemudian menegaskan bahwa lima agenda besar bangsa tidak boleh berhenti, meski sedang terjadi krisis global. Agenda tersebut adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, serta memperkuat perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi rakyat. Selain itu, mendukung UMKM agar naik kelas, dan menjaga keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara."Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, mendukung agenda besar bagi pencapaian Indonesia Maju. Dengan komitmen dan kerja keras, dengan inovasi dan kreativitas," tutur eling lan waspodo ini berasal dari petuah ajaran Jawa berupa norma agar memiliki moral baik. Melansir laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DPAD Jogjakarta, petuah ini termasuk dalam trisila Kejawen yaitu ojo dumeh, eling, lan pertama, yakni ojo dumeh melarang penganutnya bersifat dumeh. Maksud dumeh adalah suatu keadaan kejiwaan yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu selagi ia berkuasa. “Sedangkan eling lan waspada berarti dalam segala perbuatan dan tindakan, harus selalu ingat dan waspada demi keselamatan,” tulis Center of Excellence di laman DPAD Jogjakarta. Di sisi lain, Jokowi menyebut bahwa Indonesia masuk ke dalam negara yang mampu menghadapi krisis multisektor global. Ada tiga indikator yang disebutkan Jokowi, pertama, Indonesia masuk dalam negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Ini ditunjukkan dari vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia, dengan jumlah 432 juta dosis vaksin yang sudah diterima rakyat inflasi Indonesia berhasil dipertahankan pada kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN di angka 7%, serta angka inflasi negara maju. Kemudian ketiga, APBN berada pada posisi surplus Rp 106 triliun hingga pertengahan 2022. Pemerintah pun telah memberi subsidi BBM, LPG, dan listrik senilai Rp 502 triliun, agar harga BBM di masyarakat tidak melonjak pertumbuhan ekonomi yang menorehkan hasil positif 5,44% pada kuartal II 2022. Neraca perdagangan pun surplus selama 27 bulan berturut-turut. Bahkan, mencapai Rp 364 triliun pada paruh pertama 2022. “Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati,” kata Jokowi.OJO DUMEH ELING LAN WASPODO" Jawa Timur, Indonesia. 9 orang lainnya yang bernama Djarot Indraedhi ada di LinkedIn Lihat orang lain yang bernama Djarot Indraedhi. Tambahkan keahlian baru dengan kursus ini Avoiding Phishing Scams SSCP Cert Prep: The Basics CISSP Cert Prep (2021): 7 Security Operations
Arti 'PUTRA WAYAH KAKI Apa artinya “ PUTRA WAYAH KAKI “ ?P = Purwa = PersembahanU = Urip = HidupT = Tanduro = TanamlahR = Rohanimu = RohanimuA = Asor lan adil = Rendah hati dan adil Artinya Pemulaannya adalah hidup. Hidup bisa tentram bahagia dan berkecukupan, apabila ada rohaninya. Rohani yang ditanamkan harus dengan rasa rendah hati dan penuh = Wani = BeraniA = Anggauahi = MelaksanakannyaY = Yudha papa = TirakatA = Antuk nugrahaning = Mendapatkan anugrahH = Hyang = TuhanK = Kuwajiban = KewajibanA = Anggayahi = Melaksanakan / MelindungiK = Kawula alit = Rakyat kecilI = indhenging Bawana = SeduniaAnak cucu Kaki, harus berani bersusah payah tetapi tidak harus menderita dan terlunta-lunta hingga pada akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan dan menyembah / persembahan kepada Tuhan , ada 3 hal, yaitu 1. ingat den percaya. Ingat belum tentu percaya dan percaya belum tentu Orang yang sudah ingat dan percaya, seharusnya bisa pasrah dan berserah diri dengan tulus ikhlas kepada Orang yang sudah bisa pasrah dan berserah diri dengan tulus ikhlas seharusnya berbakti dengan sepenuh hati.
2009 Trisila kejawen : menguak misteri dari ojo dumeh, eling lan waspodo / Tjarojo H.P. Teguh Pranoto Kuntul Press Sleman, Yogyakarta. Wikipedia Citation. Please see Wikipedia's template documentation for further citation fields that may be required. Eling itu sadar sebagai fungsi tertinggi dari angan2,dimana bayangan maya sudah mulai tersingkirkan layaknya embun yg dibias sinar mentari pagi………. Pada tahun 1980an, TVRI pada acara mimbar kepercayaan terhadap Tuhan YME. Pembicaranya sering menyebut kata ELING sehingga banyak yang menyebut nama beliau pak Eling, karena sering banget menyebut kata eling… hehehehehe ELING & WASPADA !!!!!!! Dua buah kata yang berisi pesan-pesan mendalam dan dianggap sakral. Namun tidak setiap orang mengerti secara jelas apa yang dimaksud kedua istilah tersebut. Sebagian yang lain hanya sekedar tahu saja namun kurang memahami makna yang tepat dan tersirat di dalamnya. Perlu kiranya mengulas sedikit uraian agar supaya mudah dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi pada saat bumi sedang bergolak banyak bencana dan musibah seperti saat ini. Keselamatan umat manusia tergantung sejauh mana ia bisa menghayati kedua peringatan tersebut dalam kehidupan sehari. Sikap eling ini meliputi pemahaman asal usul dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan. ELING DIMENSI KETUHANAN 1. Eling atau ingat, maksudnya ingat asal usul kita. Dari Tuhan dicipta melalui bapak dan ibu karena kehendak Tuhan sangkaning dumadi. Pemahaman ini mengajak kita untuk menyadari bahwa tak ada cara untuk tidak mengingkari penyebab adanya diri kita saat ini yakni Tuhan God. Jadi orang harus tahu dan sadar diri untuk selalu manembah kepada Hyang Mahakuasa. . 2. Eling maksudnya kita harus menjalani kehidupan didunia ini sebagai syarat utama yang menentukan kemuliaaan kita hidup di alam kelanggengan nantinya, di mana menjadi tempat tujuan kita ada di bumi paraning dumadi. Manembah bukan hanya dalam batas sembah raga, namun lebih utama mempraktekan sikap manembah tersebut dalam pergaulan sehari-hari kehidupan bermasyarakat. ELING DIMENSI KEMANUSIAAN 1. Keutamaan untuk eling sebagai manusia yang hidup bersama dan berdampingan sesama makhluk Tuhan. Instrospeksi atau mawas diri sebagai modal utama dalam pergaulan yang menjunjung tinggi perilaku utama lakutama yakni budi pekerti luhur, atau mulat laku kautamaning bebrayan. Dengan melakukan perenungan diri, eling dari mana dan siapa kita punya, kita menjadi, kita berhasil, kita sukses. Kita tidak boleh “ngilang-ilangke” atau menghilangkan jejak dan tidak menghargai jasa baik orang lain kepada kita. Sebaliknya, eling sangkan paraning dumadi, berarti kita dituntut untuk bisa niteni kabecikaning liyan. Mengerti dan memahami kebaikan orang lain kepada kita. Bukan sebaliknya, selalu menghitung-hitung jasa baik kita kepada orang lain. Jika kita ingat dari mana asal muasal kesuksesan kita saat ini, kita akan selalu termotifasi untuk membalas jasa baik orang lain pernah lakukan. Sebab, hutang budi merupakan hutang paling berat. Jika kita kesulitan membalas budi kepada orang yang sama, balasan itu bisa kita teruskan kepada orang-orang lain. Artinya kita melakukan kebaikan yang sama kepada orang lainnya secara berkesinambungan. 2. Eling bermakna sebagai pedoman tapa ngrame, melakukan kebaikan tanpa pamrih. Tidak hanya itu saja, kebaikan yang pernah kita lakukan seyogyanya dilupakan, dikubur dalam-dalam dari ingatan kita. Dalam pepatah disebutkan,” kebaikan orang lain tulislah di atas batu, dan tulislah di atas tanah kebaikan yang pernah kamu lakukan”. Kebaikan orang lain kepada diri kita “ditulis di atas batu” agar tidak mudah terhapus dari ingatan. Sebaliknya kebaikan kita “ditulis di atas tanah” agar mudah terhapus dari ingatan kita. 3. Eling siapa diri kita untuk tujuan jangan sampai bersikap sombong atau takabur. Selalu mawas diri atau mulat sarira adalah cara untuk mengenali kelemahan dan kekurangan diri pribadi dan menahan diri untuk tidak menyerang kelemahan orang lain. Sebaliknya selalu berbuat yang menentramkan suasana terhadap sesama manusia. Selagi menghadapi situasi yang tidak mengenakkan hati, dihadapi dengan mulat laku satrianing tanah Jawi ; tidak benci jika dicaci, tidak tidak gila jika dipuji, teguh hati, dan sabar walaupun kehilangan. WASPADA 1. Waspada akan hal-hal yang bisa menjadi penyebab diri kita menjadi hina dan celaka. Hina dan celakanya manusia bukan tanpa sebab. Semua itu sebagai akibat dari sebab yang pernah manusia lakukan sendiri sebelumnya. Hukum sebab akibat ini disebut pula hukum karma. Manusia tidak akan luput dari hukum karma, dan hukum karma cepat atau lambat pasti akan berlangsung. Sikap waspada dimaksudkan untuk menghindari segala perbuatan negatif destruktif yang mengakibatkan kita mendapatkan balasannya menjadi hina, celaka dan menderita. Misalnya perbuatan menghina, mencelakai, merusak dan menganiaya terhadap sesama manusia, makhluk, maupun lingkungan alam. 2. Waspada, atas ucapan, sikap dan perbuatan kita yang kasat mata yang bisa mencelakai sesama manusia, makhluk lain, dan lingkungan alam. 3. Waspada terhadap apapun yang bisa menghambat kemuliaan hidup terutama mewaspadai diri sendiri dalam getaran-getaran halus. Meliputi solah perilaku badan dan bawa perilaku batin. Getaran nafsu negatif yang kasar maupun yang lembut. Mewaspadai apakah yang kita rasakan dan inginkan merupakan osiking sukma gejolak rahsa sejati yang suci ataukah osiking raga gejolak nafsu ragawi yang kotor dan negatif. Mewaspadai diri sendiri berati kita harus bertempur melawan kekuatan negatif dalam diri. Yang menebar aura buruk berupa nafsu untuk cari menangnya sendiri, butuhnya sendiri egois, benernya sendiri. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus mewaspadai diri pribadi dari nafsu mentang-mentang yang memiliki kecenderungan eksploitasi dan penindasan adigang, adigung, adiguna. Dan nafsu aji mumpung ing ngarsa mumpung kuasa, ing madya nggawe rekasa, tutwuri nyilakani. 4. Waspada dalam arti cermat membaca bahasa alam nggayuh kawicaksananing Gusti. Bahasa alam merupakan perlambang apa yang menjadi kehendak Tuhan. Bencana alam bagaikan perangkap ikan. Hanya ikan-ikan yang selalu eling dan waspada yang akan selamat. 5. Esensi dari sikap eling dan waspada adalah berfikir, berucap, bersikap, bertindak, berbuat dalam interaksi dengan sesama manusia, seluruh makhluk, dan lingkungan alam dengan sikap keluhuran budi, arif dan bijaksana. Mendasari semua itu dengan “agama universal” yakni cinta kasih sayang berlimpah. Menjalani kehidupan ini dengan kaidah-kaidah kebaikan seperti tersebut di atas, diperlukan untuk menghindari hukum karma hukum sebab-akibat yang buruk, dan sebaliknya mengoptimalkan “hukum karma” yang baik. Hukum karma, misalnya seperti terdapat dalam ungkapan peribahasa ; sing sapa nggawe bakal nganggo, siapa menanam akan mengetam, barang siapa menabur angin akan menuai badai. Dalam kondisi alam bergolak, hukum karma akan mudah terwujud dan menimpa siapapun. Kecuali orang-orang yang selalu eling dan waspada. Karena kebaikan-kebaikan yang pernah anda lakukan kepada sesama, kepada semua makhluk, dan lingkungan alam sekitar, akan menjadi PAGAR GAIB yang sejati bagi diri anda sendiri. Memang itulah eling lan waspada, eling marang Gusti lan waspada marang awake dhewe, ingat kepada Tuhan dimanapun kapanpun dan sedang apapun ketika tidur duduk berdiri lebih2 ketika sakaratul maut, waspada terhadap diri sendiri dari setan yg paling halus atau sombong juga setan yg paling kasar yaitu manusia yg kesetanan….semoga ini bisa membuat sedulur2 utk lebih bisa mulat sarira satunggal sari rasa tunggal Eling marang KESADARAN akan suara-Kehendak URIP yang selama ini selalu MENGGENDHONG Raga kita kemana-mana. Eling menowo kito kedah TETEKEN URIP ing samubarang tumindak. Waspada marang GODA RENCONO kehendak RAGA yang selalu penuh TIPU DOYO kang TANPO KENAL TUWUK lan SEMARAH anggene Nggayuh KEMELIKAN DONYA BRONO. Terkait dengan ini, kita juga harus senantiasa melatih diri kita agar hati kita terbuka, untuk mengenal lebih baik diri sejati kita, agar dapat menggunakan “hati nurani” kita, yang merupakan anugrah yang luar biasa dari Tuhan kepada manusia. Hati nurani inilah yang sering disebut sebagai Percikan Illahi, Guru Sejati, sumber segala ilmu dan informasi yang jauh lebih hebat dari intuisi dan otak yang terbaik sekalipun. Akhir kata, eling dan waspada keduanya dapat dicapai secara sempurna, hanya melalui proses pembelajaran dalam rangka mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Melalui latihan hati, memurnikan hati dengan membuang semua ego dan emosi negatif kita, yang menjadi kunci utama hubungan kita kepada Tuhan. Dan selalu berdoa kepada-Nya, sehingga kita dapat mengenal Diri Sejati kita, kita dapat menggunakan “hati nurani” kita yang merupakan Guru Sejati kita, yang akan memberi informasi terbaik bagi kita, yang jauh lebih hebat dari intuisi dan otak yang terbaik sekalipun. Suket godhong kayu watu bledheg cahya Kutu2 walang antaga Werjit cacing kang arupa gemremet Kang anak2 tanpa laki Kang gilig tanpa ngglintiri Kang manis tanpa nggulani Kabeh kang kumetip kang kesamadan dening Dzating Urip Dadya pangayomanku Sumber Kompasiana Tritini saya buat agar temen2x bisa flashback ngunduh uri2x adat Jogja yg dahulu diajarkan oleh kakek buyut kita2x.. dan bagi orang luar yogya/jawa bisa tahu kita punya budaya seperti ini.. soalnya jaman sekarang Kebudayaan asli orang jogja yg santun dan ramah mulai terkikis (oknum) dan serangan2x dr kebudayaan lain yg menyebabkan norma2x kejawen yg Eling lan Waspada ~ Karakter Luhur Bangsa Indonesia Oleh Bapak Imam Sudrajat Arso Soekotjo Amenangi zaman edan, ewuhaya ing pambudi, melu edan nora tahan, yen tan melu anglakoni, boya keduman melik, kaliren wekasanipun , dilalalah karsa Allah, begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling lawan waspada pupuh sinom, dalam serat Kalatida , Ranggawarsito Beda lamun kang wus sengsem reh ngasamun, semune ngaksama,sasamane bangsa sisip, sarwa sareh saking mardi martatama serat Wedhatama, KGPAA Mangkunegara IV ELING lan WASPODO – KARAKTER LUHUR BANGSA INDONESIA Rahayu. Menyempatkan diri di bulan Ramadhan, mencoba memberanikan diri untuk berbagi info kasih saling asah-asih-asuh, saling gosok ginosok . Sudah 2 orang terakhir iniRomo Sukiman dari Vihara Maha Bodhi Pajang Solo, dan Kadhang David Goh mengingatkan “ itu semua dilaksanakan dengan tansah Eling lan Waspodo “. Apa itu Eling lan waspodo ? , setelah dicoba direnungkan kembali , malah saya tidak mengerti. Maksudnya pasti baik, mengingatkan kembali , berhati – hati dalam sikap ucap, tindak tanduk/perbuatan. Namun ….saya harus ElingSadar ? sama apa, dengan siapa ? , harus waspodo Awas ? akan apa , dengan siapa ?. Kalau mencoba menggali dari pengertian umum sebaiknya ingat selalu akan Tuhan, sabar dan kuat iman menghadapi cobaan Tuhan karena keadaan jaman dan atau keadaan diri manusia, menjalankan perintah Nya dan meninggalkan larangan Nya. Senantiasa mawas diri baik dalam keadaan suka dan duka. Ini dijalani dengan ketaqwaan & kepasrahan dalam beribadah/menjalankan tugas agar selamat dunia akherat Dari pemahaman agama, dengan penghayatan senantiasa “eling lan waspada “ akan menghidupkan janji bathin yang diucapkan minimal 5 X dalam sehari “ Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, swt “. Tidak “eling lan waspada “ , maka janji bathin ini sekedar janji lahir di bibir saja, sehingga tidak mendapatkan “Jiwa Sholat ” dan menjadi “bukan untuk Allah, tetapi untuk kesenangan, keuntungan hidupku & keluargaku di dunia dan akherat “ Karena sholatnya juga tidak eling lan waspada, maka yang terjadi Sering menyakiti lalu bertobat, banyak menipu segera minta ampun, korupsi lagi mohon maaf lagi. Bersilahturahim-Dzikir-Shodaqoh hanya untuk pamrih mendapatkan pahala dan surgaTidak ksatria untuk bertanggung jawab dengan perbuatan dosanya. Takut neraka tapi selalu dan sering berbuat durhaka kepada Tuhan. à Kata kuncinya Ingat Tuhan .Merujuk nasehat Mangkunegara IV dalam Wedhatama, kurang lebih “Selamanya hanya awas dan ingat. Ingat akan sasmita alam menjadi selamat hidupnya, supaya bebas dari kesukaran, itulah yang menjaga kesejahteraan hidup.” à Kata kunci Sasmita Alam. Mengutip ajaran dari paguyuban “Cahya Buwana “ sudah dapat ijin dari Bapa Sarwa D , perihal Ajaran Eling lan Waspodo , sbb Eling atau ingat Ingat berarti manusia yang selalu menyadari keadaannya,diri sendiri, kiri dan kanannya, hidup dan kehidupannya dan kepada Tuhan YME. Memahami benar siapa sejatinya dirinya atau ”Sopo Ingsun “ . Eling berkaitan dengan tindakan yang disebut “manembah”. Selalu eling kepada Tuhan adalah merupakan sumber dari segala sumber..Manusia harus manembah kepada Tuhan YME dan selalu memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat serta tidak akan lagi mengulangi kesalahan dan dosa yang sama serta bertobat. Waspodo atau waspada Manusia yang selalu teliti kepada hidup dan kehidupannya, tahu mana yang boleh dilakukannya menurut aturan Tuhan. Kata kunci Menyadari; Sopo Ingsun; Manembah; Aturan Tuhan. Masih menurut pitutur dari PCB , TRISILA KEJAWEN, Menguak Misteridari OJO DUMEH, ELING ln WASPODO, bahwa Eling lan Waspodo adalah dua kata yang tidak boleh dipisah-pisahkan karena mempunyai daya kekuatan yang besar sekali , alat penangkal yang jitu dalam melawan ke angkara murkaan nafsu duniawi dan keserakahan materiatlistis. Eling, Pitutur saking RMP untuk berbagi rasa egois, memupuk rasa kesatuan. Bagi yan kaya,eling punya rasa asih member kepada yang miskin. Bagi yang pandai eling punya rasa asih mengajar yang yang kuat eling punya tekad asih membela melindungi yang lemah. Eling dalam keadaan senang / jaya/sukses maupun susah/jatuh/gagal. Eling kalau semua yang ada di dunia ini tidak kekal/abadi. Waspada & Eling Perasaan senatiasa awas & sadar Mulat salira terhadap semua bentuk perasaan yang menyenangkan / tidak menyenangkan bagaimana ia timbul dan lenyap di dalam diri kita sendiri, juga aktifitas pikiran hendaknya selalu sadar, apakah pikirannya penuh dengan hawa nafsu atau tidak, menyeleweng atau tidak, sadar dengan semua aktifitas pikiran bagaimana ia timbul dan lenyap. Beberapa kata – kata kunci diatas, bisa ditambahkan lagi; Daya kekuatan; Mulat Salira, Ojo Dumeh; Kasedan Jati; MKG, SPL -SPD; Kesempurnaan sejati wruh hananing urip, putus ing kasidan jati. Pertanyaanya , mungkin Setelah terus direnungkan , dihayati dan dipahami, tetapi kenapa saya KITA? masih belum bisa Eling lan Waspodo . Sering kalau mau jujur didalam setiap ucap, tindakan/perbuatan, bahkan situasi “kesempatan” dimana saya masih bisa berbuat kebaikan dan kebajikan, sering hal itu tidak saya lakukan.lewat kesempatan untuk menolong, demikian sikap tindak tanduk saya sering merugikan orang lain menipu, korupsi, Menambahkan konsep lain, mungkin saya kurang berlatih Gelar waspodo berkiprah di/dengan dunia dan Gulung untuk mendapatkan kekuatan Eling tanpa lupa dari dalam = MIJIL, Atau kurang disiplin dalam laku hidup ?, atau tidak mengolah dengan baik cipto-Karsa-rasa atau tidak bisa manembah Jiwo-Roso. Menyadari dengan penuh kejujuran, semua pelajaran ini baru sebatas pemahaman konsep , puas di lintasan pikiran/kesadaran intelek saja/lingkup ratio/immanen. Belum banyak olah Rasa wruh ing rasa-rasa kang satuhu-rasaning rasa sejati untuk mendapatkan cukup banyak pengalaman langsung dari sumber yang pertama agar dapat kekuatan bisa “Eling lan Waspodo / Bijaksana yang transenden “. = tidak menyakiti dan membunuh makhluk lain; tidak punya rasa dendam, iri, sombong; serakah,tidak menipu, mencuri & punya ILMU KESABARAN agar bisa berterima kasih kepada mereka yang telah / akan menghina-memfitnah-memarahi-mentertawakan saya. Ingat akan pepatah jawa “Biso rumongso lan ora rumongso biso, aja rumong bener dewe / bisa merasa dan bukan merasa bisa, jangan merasa paling benar. Aja Adigang adigung adiguna “. Maka perihal ajaran yang bersifat Mistik/esoteris/makrifat/sastro Jendro/kawruh kasunyatan seperti lakon Urip, Sopo Ingsun Jati diri/diri sejati ,Gusti / Tuhan; MKG dan SPD, sudah sewajarnya dan sepantasnya diri ini hati ini bicara “ Saya berpikir, semua pelajaran hidup/Urip saya mengetahui ternyata saya tidak tahu “ . Karena saya berpikir itu/ini “tidak tahu “ , saya bisa lebih leluasa untuk bebas memilih dan menjalani; dan merdeka untuk tidak harus menerima atau menolak.. UNTUK BISA TERUS KREATIF BELAJAR langsung kepada kehidupan/realitas hidup. Tidak mau percaya begitu saja apa tulisan dan kata pemahaman sendiri, cara sendiri, dan untuk diri sendiri,belajar sendiri “bagaimana Hidup dan kehidupanku sendiri “ ternyata indah dan asyiikk . Namun tetap dalam kerangka lintasan “eling lan waspodo “ , tetap menghargai saudara saya yang masih suka dengan kon-form-itas dari kebenaran umum yang diseragamkan/dipaksakan dengan iming-iming pahala, surga & siksaan,,neraka “ . dimana ajaran ini banyak didapat dualism dan conflict subject- obyect / keterpisahan. Menghormati . memaklumi mereka yang masih percaya “belajar “ dengan konsep-konsep dari luar “konon katanya” kepercayaan, agama, dst . “ Ilir-ilir tandure wis sumilir , tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar. Bocah angon penekna blimbing kuwi, lunyu – lunyu ya penekna kanggo masuh dodotira. Dodotiro kumintir bedhah ing pinggir, dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore, mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane. Sunan Giri Pendalaman – penghayatan “Mulat Sariro, tansah Eling kalawan Waspada “ Maka hasil perenungan selanjutnya à Usia dan Jasmani semakin tua, penyakit & kematian raga di depan mata , mampukah saya menghindarinya ?.; Sedikit waktu masih tersisa “seberapa banyak lagi, seberapa besar lagi kebutuhan hidup di dunia ini. Apa yang akan dibawa setelah kematian raga dan apa yang saya miliki ? serta saya mau kemana ?. Bangunlah jiwanya ,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Eling lan Waspada , Ya kiranya tidak berlebihan saya menyatakan …Inilah KARAKTER Bangsa Indonesia. Sifat, jiwa, kekuatan KARAKTER = bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, sifat, tabiat, temperamen, watak bangsa Indonesia saripatinya ada di “Eling lan Waspada“ Dalam nafas Sifat-Jiwa-kekuatan Eling lan Waspada, ada juga beberapa karakter – Perilaku Budi pekerti yang luhur untuk berbuat kebaikan dan kebajikan kepada Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan Negara. – Sikap mau menerima legowo dan mengalah, jujur, serta tepa saliro – Rasa Ke Tuhanan dan Kemanusiaan, ditengahnya ada jiwa gotong royong – hidup rukun serta mempunyai kesadaran hak & kewajiban yang sama membangun masyarakat dan negeri NusantaraIndonesia tanpa membedakan/damai dalam perbedaan Suku, Agama, Ras, Aliran kepercayaan. – Kekuatan, menjiwai dan memberi nafas kehidupan manusia rakyat Indonesia belajar terus membangun menjadi pribadi manusia yang utuh, lengkap harmonisselaras-serasi-seimbang “ Jiwa/bathiniah/rohaniah & Raga/badan/jasmani “ .Pribadi manusia yang ber Panca Sila-is, dimana Panca Sila merupakan Jati Diri bangsa Indonesia. Mengakhiri , tulisan uneg-uneg/curhat “eling lan waspodo “. Perkenankan mengutip suatu syair kuno tidak diketahui penulisnya – dari nafas ZEN kurang lebih sbb “ Suatu warisan transmisi special di luar kitab-kitab suci. Tak bergantung pada surat/aksara dan kata-kata. Langsung menunjuk pada jiwa mengarah kepada pikiran manusia. Memandang kodrat diri mengerti hakikat dirinya sendiri dan menyadari pencapaian PENCERAHAN SEMPURNA “ Bulan penuh tobat = belajar melupakan diri/ padam segala keinginan. Kedamaian dalam kesepian, ketersendirian, kekurangan/kemiskinan . Mencoba melihat kehidupan sebagaimana apa adanya saja , tidak menghakimi, menilai berlebihan itu salah/benar, ini baik / tidak baik, tidak peduli ditinggalkan kawan dan saudara. Tidak peduli Tuhan memikirkan & membantu saya atau tidak. tetap semangat berkarya dengan sedikit pamrih = tidak mengharapkan pahala, tidak memikirkan surga .Berjalan sendirian menapaki jalan sendiri mencari teman sejati. Aku nunggang Roso ngadep Urip tumuju Suwung Life originates from the Lord, and will return to Sang Hyang Taya. Dan berbahagialah mereka yang “Eling lan Waspodo” …yang mau dan sudah menyadari bahwa ada yang lebih luhur, lebih mulia dari pada harta benda dan segala kemewahan serta kenikmatan dunia. Selamat berjuang saudaraku. Dengan laku tansah “Eling lan Waspada “, selalu berhati-hati belajar-bekerja menjalankan kewajiban di dunia, sehingga pelajaran “hidup & kehidupan; Tuhan & Alam semesta “ tidak sekedar di pahami sebatas immanen dalam benak otak & pikiran tetapi mencoba lebih luas penghayatan ke dalam akan hal-hal yang transenden di luar pikiran manusia, tak terbatas, tak terhingga akan keberadaan DIA yang MAHA SEMPURNA, MUTLAK HUKUMNYA SISTEM ILAHIAH YANG SEMPURNA TIDAK PERNAH BERUBAH, TIDAK BERKURANG, TIDAK BERTAMBAH, MUTLAK KASIHNYA -MUTLAK ADILNYA. Mohon maaf kalau berbeda pendapat. OLALA – Ada tanpa syarat/adanya mutlak yang bersyarat/terkondisikan = tidak mutlak , salam estafet. Rahayu. Kata Kunci buat PM à Empu Prapanca/ NegaraKertagama/Panca Sila/Hindu + Empu Tantular/Sutasoma/Bhinneka Tunggal Ika/Budha = Ajaran Leluhur – karakter bangsa nusantara damai dalam perbedaan – hidup rukun berdampingan saling membangun Negri Nusantara. Bangkitlah bangsaku,Jayalah Negriku. Mari membantu “Evolusi “ saudara kita “ Semoga semua makhluk hidup terlihat maupun tidak terlihat; di dalam tubuh maupun diluar tubuh; di dalam bumi maupun diatas bumi; di alam dunia maupun di alam halus – bebas dari penderitaan, bebas dari rasa permusuhan, bebas dari dendam/kebencian, bebas dari kegelapan. Semoga mereka hidup rukun-tentram-damai-sejahtera dan bahagia. – Semoga selalu diterangi & mendapat cahaya Tuhan yang abadi = Samatha Bhavana “. Sluman, slumun slamet. Imam Sudrajat, Petarukan 21 Agustus 2011 BeliSemar Eling Waspodo Ojo Dumeh Stiker Cutting Fosfor Truk Bus Discount di vaniadelicia shop. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. cover angin ac poco f3 ps4 slim talang ac Ungkapan Aja Dumeh Eling lan Waspada adalah ungkapan yang tidak dapat dilepaskan dari tatanan kehidupan manusia, karena ketika manusia sedang berinteraksi ungkapan tersebut memiliki kontribusi yang kuat dalam menjaga integritas buku ini, "ojo dumeh, eling lan waspodo" di dalam mengarungi hidup dan kehidupan agar selama dalam perjalanan mengarungi 'lautan' kehidupan dapat selamat dan sampai tujuan dengan sejahtera dan MENGUPASJika 'dionceki" atau dikupas satu persatu dari "Ojo dumeh, eling lan waspodo", maka kata pertama yakni "Ojo Dumeh" terdiri dari dua kata yaitu "Ojo" dan "dumeh".Ojo, dalam bahasa Indonesia berati Jangan atau tidak boleh. Kata pertama ini dinyatakan untuk manusia secara tegas dan lugas yakni OJO yang dalam bahasa Indonesia berari JANGAN, apa makna dalamnya?.Manusia itu tempat bersemayamnya "lali"-[lupa-Bhs. Indonesia]. "Manungsa itu kadunungan lali", Manusia itu suka lupa [lupa diri, lupa daratan, lupa asal-usul, lupa sejarahnya, atau lupa yang lain. Disamping itu pula manusia itu cenderung tergoda oleh hawa nafsu duniawi, munusia itu suka pada "Aji Mumpung", yakni aji mumpung yang bercitarasa buruk/negatif. Maka OJO, adalah ikon pengendali, agar manusia itu tidak larut dalam ranah duniawi, yang dilingkungi nafsu-nafsu yang duniawi sudah sangat mendominasi tata pola kehidupan kita, dan pada hakikatnya apa yang tersaji di dunia ini adalah karena kuasa Ilahi, siapa saja yang mampu mengendalikan diri, tentunya akan mendapat sesuatu yang bermanfaat. Ojo berarti memberikan kendali kepada kita, untuk tidak lupa diri selalu bercermin diri atau instropeksi. Ketika Ojo sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita, maka kita akan "Waskito", arief dan bijaksana DUMEH atau dupeh atau dalam bahasa Indonesia kira-kira berarti "mentang-mentang". Jadi "Ojo dumeh" berarti JANGAN "eling lan waspodo", di bentangkan oleh buku ini tergapai jika "ojo dumeh" sudah terintegrasikan didalam diri manusia. "eling lan waspodo" itu, tidak pernah hadir tanpa di modali oleh perilaku yang "Ojo dumeh".Data BukuJUDUL Trisila Kejawen Menguak Misteri Ojo Dumeh, Eling lan WaspodoPENULIS Tjaroko HP Teguh PanotoPENERBIT Kuntul Press. Jl. Gombang [depan Puskesmas], Tirtoadi, Mlati, Sleman, 978-979-16502-7-4TEBAL 118 halaman 14 x 20 cmCETAKAN I- 2009CatatanMaaf jika dinarasikan sekelumit, sebenarnya makna yang tersirat dalam kata "OJO DUMEH ELING LAN WASPODO" ini sangat dalam, dengan membaca buku ini sangat memungkin kita dapat memahami secara luas] OjoDumeh (Jangan Sombong dulu / Jangan Merasa Menang Dulu) 14. Saiki jaman edan yen ora edan ora komanan, Tapi sak bejo-bejone wong edan isih bejo sing eling lan waspodo. Sekarang jaman udah gila, yang tidak ikut gila, tidak akan kebagian. Tapi sehebat-hebatnya orang gila masih betg o yang ingat (Allah) dan berhati-hati. Secara harfiahyangdiucapkan pasti terwujud. Kalimatnya menjadi. “Sabda Pendita Ratu”, selalu menjadi kenyataan. Selain itu, tataran tinggi pencapaian “ilmu. batin/spiritual” dapat ditandai apabila kita dapat. menjumpai wujud “diri” kita sendiri, yang tidak lain. adalah Guru Sejati kita.Berikutini video klip lagu “Pejuang LDR” official / resmi dari Vivi Voletha serta video-video klip dari penyanyi lain yang telah meng-cover / menyanyikannya kembali hingga saat ini (jika ada). Video klip versi Vivi Voletha: Versi Happy Asmara: Versi Derradru: Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. cxkA1YQ.